PANDUGA.ID, NTB – Tim Bidang Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menangkap mantan pejabat bank syariah milik negara berinisial SE di Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (17/12/2024). Penangkapan ini terkait kasus dugaan korupsi dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) peternak sapi tahun 2021-2022.
Menurut Juru Bicara Kejati NTB, Efrien Saputera, SE ditangkap di rumah pribadinya di kawasan Lamper Kidul, Kota Semarang, sekitar pukul 20.15 WIB.
“Penangkapan dilakukan atas status tersangka SE dalam kasus korupsi dana KUR peternak sapi di cabang pembantu Mataram-Majapahit,” ujar Efrien.
SE kini dititipkan sementara di ruang tahanan Kejari Kota Semarang sebelum diterbangkan ke Lombok pada Kamis pagi (18/12/2024) untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasus Korupsi Dana KUR: Kerugian Negara Rp8,5 Miliar
Dalam kasus ini, SE menjadi tersangka ketiga yang ditahan oleh penyidik Kejati NTB. Sebelumnya, dua tersangka lainnya, berinisial M dan MS, telah menjalani penahanan di Lapas Kelas II A Lombok Barat. Keduanya diketahui berperan sebagai offtaker atau pengumpul hasil ternak sapi.
Namun, masih ada satu tersangka lain yang belum tertangkap, berinisial MSZ, yang juga diduga berperan sebagai offtaker.
Efrien menambahkan, hasil audit dari Inspektorat NTB menunjukkan indikasi kerugian negara mencapai Rp8,5 miliar. Angka tersebut berasal dari penyaluran dana KUR yang tidak sesuai peruntukannya.
“Kerugian negara ini menjadi dasar kuat bagi penyidikan kami,” tegasnya.
Tindak Lanjut Kasus Korupsi Dana KUR
Penyidik Kejati NTB memastikan proses hukum akan terus berlanjut untuk mengungkap seluruh pihak yang terlibat dalam kasus ini. SE dijadwalkan tiba di Lombok pada Kamis pagi untuk menjalani pemeriksaan intensif dan penahanan lebih lanjut.
Kejati NTB juga mengimbau tersangka lain, MSZ, untuk menyerahkan diri guna mempermudah proses hukum.(CC-01)