PANDUGA.ID, JAKARTA – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang pada Selasa, 3 Desember 2024. Rapat ini digelar untuk membahas kasus penembakan yang menewaskan seorang siswa SMKN 4 Semarang, GR (16), pada Minggu, 24 November 2024.
Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, untuk hadir dalam pertemuan tersebut. “Kami memanggil pihak Polrestabes Semarang. Kemungkinan rapat ini akan bersifat internal,” ujar Habiburokhman saat diwawancarai di kompleks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 2 Desember 2024.
Selain Kapolrestabes Semarang, Komisi III juga menghadirkan keluarga korban dalam rapat ini. Habiburokhman menjelaskan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk mendengar langsung keberatan dan masukan dari pihak keluarga terkait penanganan kasus penembakan yang melibatkan oknum polisi berpangkat Aipda.
“Hari ini kami meminta masukan khusus dari keluarga almarhum terkait poin-poin yang mereka anggap kurang dalam penanganan kasus ini. Masukan tersebut akan menjadi perhatian kami untuk menentukan langkah selanjutnya,” tambahnya.
Wartawan media nasional yang sebelumnya diberitakan ikut membantu polisi mengintimidasi keluarga korban penembakan pun dikabarkan ikut dalam RDP di Komisi III DPR RI.
Dia ikut mendampingi pejabat Polri yakni Kapolrestabes Semarang, Kabid Humas Polda Jateng, Kabid Propam Polda Jateng, Kasar Reskrim Polrestabes Semarang.
Hal itu terungkap dari postingan akun X/Twitter @bambangsuling11.
Dalam unggahannya, akun itu menulis jika oknum wartawan media nasional itu mendampingi petinggi Polri sebagai Pendamping Luar.
Dari informasi yang dihimpun tim Panduga.id, oknum ini merupakan wartawan media nasional yang sudah malang melintang melakukan peliputan di Polda Jateng dan Polrestabes Semarang.
Dia pun terbilang wartawan senior di Semarang dan sekitarnya.
Oknum tersebut pun disinyalir memiliki hubungan dekat dengan petinggi Polri sehingga mau membantu melakukan intervensi ke keluarga korban agar memuluskan rencana Polisi.
Tak hanya petinggi Polri, oknum wartawan itu juga memiliki hubungan dekat dengan pejabat daerah baik di tingkat Provinsi Jawa Tengah hingga Pemkab dan Pemkot di wilayah Jawa Tengah. (CC02)