PANDUGA.ID, SEMARANG – Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Semarang memulai sidang perdana kasus dugaan korupsi pembangunan gedung SDN 2 Sumurgede, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, tahun anggaran 2021. Sidang yang menghadirkan terdakwa DP berlangsung pada Rabu (20/11/2024) dengan agenda pembacaan surat dakwaan oleh jaksa penuntut umum.
Sidang yang dimulai pukul 14.00 WIB dan berakhir pukul 14.30 WIB itu mengungkap dakwaan terhadap DP yang diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) juncto Pasal 18 Ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. DP juga didakwa melanggar Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Terdakwa DP mengikuti persidangan secara virtual dari Lapas Kelas II B Purwodadi. Menariknya, terdakwa memilih untuk tidak didampingi penasihat hukum selama sidang pertama. Namun, majelis hakim memutuskan akan menunjuk penasihat hukum untuk mendampingi terdakwa pada sidang-sidang berikutnya.
Jaksa mengungkap bahwa kasus ini melibatkan dugaan manipulasi dokumen pencairan dana proyek oleh DP, yang saat itu bertindak sebagai penyedia jasa melalui CV Dua Cahaya. Proyek pembangunan gedung sekolah dengan nilai kontrak sebesar Rp438.546.000 diduga tidak dilaksanakan sesuai spesifikasi. Berdasarkan temuan tim ahli, terdapat kekurangan volume pekerjaan yang menyebabkan gedung tersebut mengalami kerusakan parah dan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Hasil audit Inspektorat Kabupaten Grobogan mencatat kerugian negara sebesar Rp390.704.618. Nilai tersebut dihitung dari total kontrak dikurangi potongan pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai yang telah dibayarkan.
Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri Grobogan, Frengki Wibowo, mengonfirmasi bahwa terdakwa DP tidak mengajukan eksepsi atas dakwaan yang dibacakan. “Agenda sidang berikutnya akan dilanjutkan pada Rabu, 4 Desember 2024, dengan pemeriksaan saksi-saksi dari jaksa penuntut umum,” ujarnya.
Selain DP, jaksa juga menyebut bahwa terdapat tersangka lain, yaitu FA, yang masih menjalani penyidikan lebih lanjut. Berdasarkan informasi resmi, tersangka FA juga diduga terlibat dalam kasus ini dengan modus serupa. (CC02)