PANDUGA.ID, BLORA – Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Blora mencatat peningkatan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak selama tiga tahun terakhir. Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinsos Blora, Amidah Rahayu, menyampaikan data terkini mengenai lonjakan kasus tersebut.
“Dalam tiga tahun terakhir, jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami peningkatan. Total keseluruhan mencapai 68 kasus,” ungkap Amidah, Senin (4/11/2024).
Berdasarkan data, pada 2022 terdapat 17 laporan kasus kekerasan, kemudian meningkat menjadi 23 laporan pada 2023, dan pada Oktober 2024 sudah tercatat 28 laporan kasus serupa.
Untuk mendukung penanganan kasus-kasus ini, Dinsos Blora mengalokasikan anggaran perlindungan bagi korban kekerasan sebesar Rp 50 juta per tahun.
Dana tersebut digunakan untuk kebutuhan visum, serta layanan pendampingan psikologis dan psikiatris bagi korban.
“Setiap kasus sering kali membutuhkan penanganan lebih dari sekali, dengan biaya rata-rata sekitar Rp 300 ribu per sesi,” jelas Amidah.
Dinsos berharap alokasi anggaran dan upaya peningkatan layanan dapat memberikan perlindungan maksimal bagi korban kekerasan di Kabupaten Blora. (CC02)