PANDUGA.ID, JAKARTA – Acara penggemblengan selama tiga hari di Akademi Militer (Akmil) yang melibatkan Presiden, Wakil Presiden, dan seluruh anggota Kabinet Merah Putih menarik perhatian publik.
Kegiatan yang berisi latihan-latihan dengan nuansa militer ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Beberapa pihak menilai acara tersebut terlalu “militeristik” dan terkesan bermain “tentara-tentaraan”.
Menanggapi pandangan tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjelaskan bahwa tujuan utama dari acara di Akmil adalah membangun kebersamaan dalam kabinet.
“Kita ingin menciptakan bonding di antara anggota kabinet, agar ada kekompakan dan sinergi dalam menjalankan tugas pemerintahan,” kata Prabowo kepada media beberapa waktu lalu.
Menurutnya, kegiatan seperti ini biasa digunakan juga oleh konsultan swasta dalam bidang pengembangan sumber daya manusia.
Metode penggemblengan yang berorientasi pada latihan fisik dan kedisiplinan memang sering dianggap memiliki pendekatan militer.
Prabowo, yang berlatar belakang militer, menganggap metode ini sebagai cara paling efektif untuk membangun kekompakan tim.
“Saya rasa pendekatan ini cocok untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan semangat kerja sama dalam kabinet,” tambah Prabowo.
Meskipun metodenya menuai beragam pendapat, masyarakat berharap hasil nyata dari penggemblengan ini.
“Yang paling dinantikan masyarakat adalah bukti nyata dari kinerja kabinet, bukan sekadar kegiatan simbolis,” ujar pengamat politik Dedi Supriyadi, Jumat (25/10/2024).
Dedi menambahkan bahwa publik menginginkan kebersamaan yang terbangun ini dapat membawa perbaikan dalam pemerintahan demi kesejahteraan rakyat.(CC-01)