PANDUGA.ID, SEMARANG – Kehadiran calon gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi disambut meriah oleh ratusan kader PAN Jateng, di kantor DPW PAN Jateng, Minggu (14/10/2024).
Kedatangan Ahmad Luthfi di kantor DPW PAN Jateng dalam rangka rapat koordinasi pemilihan gubernur 2024 bersama dengan tim pemenangan.
Ahmad Luthfi tak sendiri, hadir pula mantan Gubernur Jateng periode 2008-2013, dan Letjen TNI Anton Mukti Putranto.
Dalam pidatonya Ahmad Luthfi mengatakan dirinya tidak akan banyak mengumbar janji-janji politik kepada masyarakat. Melainkan harus melakukan pendekatan dengan hati.
“Jateng adalah sentral nasional. Jateng harus jadi tempat investasi dan lumbung pangan nasional. Integrasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat jadi kunci kemajuan suatu daerah,” ucapnya.
Pendekatan yang dimaksud Luthfi yakni dengan berdiskusi bersama para pihak mulai dari kelas petani, buruh, nelayan, hingga pengusaha.
“Bagaimana caranya pejabat tahu kalau upah buruh di Jateng masih rendah. Ya dihubungkan dengan pengusahanya. Apa yang jadi masalah harus ada solusinya. Tugas kami itu,” ungkapnya.
Masalah kurangnya peluang pekerjaan di Jawa Tengah juga menjadi perhatian Ahmad Luthfi.
“Saya ketemu mahasiswa yang baru saja lulus kuliah. Yang dia butuhkan kesempatan kerja. Maka wajib kami fasilitasi. Visi kami, Jateng maju berkelanjutan untuk Indonesia emas,” tutupnya.
Di lain pihak, Ketua DPW PAN Jawa Tengah (Jateng), Sunarmin, meminta para kader untuk mendukung perjuangan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Ia meminta para kader untuk kompak menyumbang suara hingga 3 juta lantaran pada pileg sebelumnya PAN sukses memperoleh 1.199.000 suara.
“Internal 1,2 juta suara harus masuk ke Pak Luthfi. Dan kedua, kan hanya dua paslon, peluang nambah banyak. Minimal dari kader dan pemilih loyal kita mengembang ke 1 atau 2 juta. Jadi 1,2 jadi 3 juta sekian,” kata Sunarmin.
Sunarmin menegaskan khusus untuk Pilgub, suara PAN harus diberikan untuk paslon Luthfi-Yasin. Dia pun menjanjikan reward jika paslon nomor urut dua itu menang di Pilgub 27 November 2024 mendatang.
“Siapapun jago di kabupaten, jago gubernur wajib Luthfi-Yasin. Setiap perintah wajib konsekuensi reward dan punishment. Kalau berhasil menangkan Pak Luthfi di daerah yang kita target akan dapat reward secara organisasi,” kata Sunarmin.
Namun jika ada kader yang tak loyal atau menggeser dukungan, Sunarmin mengingatkan ada hukuman atau sanksi. Dia menyebut sanksi ringan berupa peringatan hingga yang terberat pemecatan.
“Sebaliknya jika lemah (suaranya), tidak loyal, bahkan bergeser, maka akan diberi punishment. Mulai peringatan sampai pemecatan. Kalau dewan aktif kita tidak loyal memenangkan Pak Luthfi-Yasin dan validasi benar adanya, akan diberikan sanksi PAW (Pergantian Antar Waktu),” tegasnya.(*)