PANDUGA.ID, BLORA – RSUD dr R. Soetijono Blora memberikan penjelasan terkait meninggalnya seorang bayi laki-laki setelah melalui perawatan intensif di ruang PICU NICU. Kasi Pelayanan Keperawatan RSUD, Nanang Anacardia, menjelaskan kronologi kejadian tersebut, yang bermula saat sang ibu, berinisial W, menjalani proses persalinan pada Sabtu, 31 Agustus 2024.
Proses persalinan dimulai sekitar pukul 14.30 WIB ketika dokter residen datang untuk menangani persalinan. Bayi laki-laki tersebut lahir pada pukul 15.30 WIB. Namun, menurut keterangan dokter, kondisi bayi tidak stabil sejak awal.
“Sekitar pukul 17.03 WIB, dokter jaga melaporkan kondisi bayi yang memburuk kepada dokter spesialis anak, dan terapi segera diberikan. Karena kondisi bayi semakin kritis, diputuskan untuk memindahkan bayi ke ruang perawatan khusus di PICU NICU,” ujar Nanang.
Sebelum dipindahkan, pihak keluarga bayi memberikan persetujuan untuk perawatan intensif di ruang PICU NICU. Bayi dipindahkan pada pukul 17.30 WIB, ditempatkan dalam inkubator, dan menggunakan alat bantu napas karena mengalami asfiksia atau kesulitan bernapas.
Pada tanggal 2 September 2024, kondisi bayi semakin memburuk sejak pukul 05.00 WIB, dan perawatan intensif terus dilakukan. Meski bayi dirawat menggunakan ventilator dari pukul 07.00 hingga pukul 21.00, kondisinya tetap kritis.
“Pada tanggal 3 September 2024, kondisi bayi belum menunjukkan perbaikan meskipun alat bantu napas terus digunakan. Keluarga juga telah diedukasi tentang kondisi bayi,” tambah Nanang.
Pada tanggal 4 September 2024, kondisi bayi semakin menurun drastis. Pemantauan dan penyesuaian alat ventilator semakin ditingkatkan, namun infus tidak lagi efektif sehingga dilakukan tindakan central venous catheters (CVC) untuk mendukung perawatan.
“Meski berbagai upaya telah dilakukan, kondisi bayi tetap tidak membaik hingga pukul 22.00 WIB,” ujar Nanang.
Pada tanggal 5 September 2024, sekitar pukul 03.00 WIB, kondisi bayi semakin memburuk, dan pihak rumah sakit kembali memberikan edukasi kepada keluarga mengenai keadaan bayi. Pukul 07.00 WIB, setelah perawatan maksimal, dokter penanggung jawab menyatakan bahwa bayi tersebut telah meninggal dunia.
Penyebab pasti kematian bayi tersebut masih dalam penyelidikan oleh tim RSUD. Nanang menegaskan bahwa pihak rumah sakit belum dapat menyimpulkan apakah kematian disebabkan oleh asfiksia atau faktor lain.
“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kematian bayi ini,” jelasnya. (CC02)