PANDUGA.ID, SEMARANG – Kasus dugaan pemalsuan piagam dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di sebuah SMA favorit di Kota Semarang terus diselidiki oleh Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang.
Hingga saat ini, polisi telah memeriksa tujuh saksi, termasuk pihak sekolah dan komite sekolah yang terlibat dalam perlombaan.
Namun, saksi kunci berinisial S, pelatih marching band yang diduga terlibat, belum memberikan keterangan karena mangkir dari panggilan polisi.
“Kami telah memeriksa tujuh saksi, namun pelatih marching band berinisial S masih belum hadir untuk memberikan keterangan,” ungkap Kompol Andika Dharma Sena, Kasatreskrim Polrestabes Semarang di Mapolrestabes Semarang hari ini.
Polisi berencana untuk kembali memanggil S pada pekan mendatang guna mengumpulkan bukti yang diperlukan dalam penyelidikan ini.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan meminta keterangan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah, panitia PPDB, dan para wali murid terkait keaslian piagam yang digunakan.
“Kami telah memperoleh salinan piagam yang diduga palsu maupun asli.
Kami akan menentukan apakah pelatih marching band ini bertindak sendiri atau ada pihak lain yang terlibat dalam pemalsuan tersebut,” jelas Andika.
Kasus ini bermula dari laporan seorang calon wali murid SMAN 3 Semarang yang merasa anaknya tidak diterima karena ada calon siswa lain yang menggunakan piagam palsu untuk mendapatkan keuntungan dalam jalur prestasi.
“Dugaan pemalsuan ini bahkan melibatkan perubahan status juara, dimana juara ketiga diubah menjadi juara pertama untuk memperbesar peluang lolos PPDB di SMA tersebut,” tambahnya.
Polisi masih terus mendalami kasus ini untuk memastikan keabsahan piagam serta siapa yang bertanggung jawab atas pemalsuan tersebut. (CC02)