PANDUGA.ID, SEMARANG – Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang telah mem-branding diri sebagai “partainya Jokowi” dan dipimpin oleh Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Jokowi, harus menelan pil pahit karena tidak berhasil mendapat kursi di parlemen Senayan.
Hal ini disebabkan oleh perolehan suara PSI yang hanya mencapai 2,81% dari suara sah nasional, jauh dari ambang batas minimal parlemen sebesar 4%.
Ini merupakan kali kedua PSI gagal melewati ambang batas tersebut.
Meski demikian, Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa partainya mengalami peningkatan suara yang signifikan dari pemilu sebelumnya.
Dari 1,8% pada Pemilu 2019, PSI berhasil meningkatkan perolehan suaranya menjadi 2,8%.
Meskipun tidak berhasil mendapat kursi di DPR, peningkatan suara ini membawa dampak positif dengan penambahan jumlah fraksi partai di DPRD 16 kabupaten/kota.
Menurut penilaian dari peneliti Charta Politika, Ardha Ranadireksa, kegagalan PSI dalam meraih kursi parlemen Senayan disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah infrastruktur politik dan jejaring PSI di tingkat daerah yang dinilai belum kuat.
“Selain itu, ideologi partai ini juga dianggap tidak jelas, sehingga sulit bagi pemilih untuk mengidentifikasi visi dan misi PSI,” terangnya, Jumat (22/3/2024).
Ardha juga menyoroti pentingnya peran tokoh-tokoh partai di tingkat daerah dalam menggalang dukungan.
Namun, nama-nama seperti Grace Natalie dan Ade Armando, yang merupakan tokoh-tokoh PSI, lebih dikenal di kota-kota besar daripada di daerah.
Hal ini menunjukkan bahwa kiprah tokoh partai di tingkat daerah menjadi kunci penting dalam memperkuat dukungan dan kehadiran PSI di seluruh Indonesia.
Kegagalan PSI dalam meraih kursi parlemen Senayan menunjukkan bahwa tantangan infrastruktur politik dan jejaring partai masih menjadi fokus utama yang perlu diatasi oleh PSI.
“Dengan meningkatnya perolehan suara, PSI diharapkan dapat memperkuat posisinya di tingkat daerah dan meningkatkan jangkauan serta keberadaannya di seluruh Indonesia untuk menghadapi perhelatan politik berikutnya,” pungkasnya.(CC-01)