PANDUGA.ID, JAKARTA – Organisasi pegiat sipil untuk WNI di luar negeri, Migrant Care menilai, pelaksanaan pemilu luar negeri di 2024 menjadi pemilu luar negeri paling buruk.
Bahkan dibandingkan pemilu yang digelar sebelumnya-sebelumnya.
Staf Migrant Care, Trisna Dwi Yuni Aresta, mengungkap, hingga kini masih terus ditemukan berbagai kecurangan Pemilu di luar negeri.
Khususnya di negara dengan banyak pemilih Indonesia.
Ia mengatakan beberapa negara itu seperti Hong Kong dan Malaysia.
Bahkan ia memerkirakan, ada 49 persen surat suara yang sia-sia.
“Sia-sia atau tidak disalurkan serta terpakai dengan baik di Hong Kong,” paparnya, Minggu (25/2/2024).
Dikatakan, DPT LN Hong Kong 164.641 dipecah pos dan TPS.
Tapi pengguna hak pilih total hanya 67.693.
“Hal itu sama dengan 41 persen saja,” paparnya.
Ditambahkannya di TPS tersebut ada 2.390 pemilih.
Namun yang datang ke lokasi hanya 753.
“Kalau dikalkulasi yang datang hanya 31 persen,” tambahnya.