PANDUGA.ID, SEMARANG – Gelombang petisi perguruan tinggi terus mengalir.
Persatuan Antropologi Indonesia meminta perhatian terhadap kisruhnya demokrasi saat ini, Minggu (11/2/2024).
Seruan tersebut dibacakan Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI) Suraya Afif di rumah Bung Hatta.
IAA menghimbau presiden, pejabat, dan calon wakil rakyat untuk menjadi teladan.
Bahkan ia meminta Presiden mengaktifkan nilai-nilai kejujuran dan penghormatan terhadap moralitas yang tinggi dalam demokrasi.
“Tidak terlalu menimbulkan kebingungan,” tegasnya, Minggu (11/2/2024).
Ia meminta calon pemimpin bangsa kembali pada jati dirinya sebagai bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi etika dan moralitas dalam berpolitik.
Lebih lanjut, IAA mengingatkan para pejuang reformasi agar tidak mati sia-sia.
Masyarakat harus menagih utangnya untuk mengadili mereka yang telah melakukan pelanggaran HAM berat di masa lalu.
Sementara itu, aktivitas Aliansi Perempuan Penyelamatan Demokrasi dan HAM di depan Istana Merdeka dibubarkan aparat.
Penghubung Aliansi Perempuan, Ulfa Kasim, mengatakan pelarangan itu karena izin belum diserahkan ke polisi.
Mike Verawati, anggota Koalisi Perempuan, mengatakan kita juga perlu bersuara mengenai situasi yang menyebabkan pemilu tidak lagi berjalan baik.
Vera menilai Jokowi menggunakan kekuasaannya untuk membuka jalan bagi pasangan calon tertentu untuk menang.
“Inilah sebabnya Koalisi Perempuan ikut menyerukan presiden untuk mengakhiri kekuasaannya atas anak perempuan dalam pemilu,” tambahnya.(CC-01)