PANDUGA.ID, SEMARANG – Ulama besar Tanah Air Mustofa Bisri (Gus Mus) turut menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden boleh memihak dan berkampanye. Jokowi mengatakan tak ada hukum yang dilanggar ketika presiden memilih berkampanye dan memihak calon presiden tertentu dalam pemilihan umum.
Gus Mus mengomentari pernyataan Jokowi tersebut di video yang diunggah oleh akun Instagram Narasi Newsroom. Dalam komentarnya Gus Mus sepakat jika presiden boleh berkampanye, namun ada syaratnya presiden harus cuti.
“Boleh tapi harus cuti,” tulis Gus Mus menggunakan akun Instagram pribadinya @s.kakung sembari menambahkan emoticon tersenyum, Rabu (14/1/2024).
Sontak, komentar tokoh agama sekaligus budayawan dan cendekiawan ini langsung diserbu netizen. Dalam waktu sekitar tujuh jam, sebanyak 233 warganet me-reply komentar Gus Mus. Bahkan, komentar Gus Mus disukai lebih dari 3000 kali.
Sebagian besar warganet yang mengomentari atau mereply komentar Gus Mus menyatakan setuju dengan yang disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Rembang ini. Namun, ada juga warganet yang ikut menambahkan komentar Gus Mus.
Misalnya akun @leonambi yang mengatakan, selain cuti Jokowi juga tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas negara.
“@s.kakung dan tidak menggunakan fasilitas negara nggih yai,” tulisnya.
Ada juga warganet yang menyebut bahwa Jokowi sudah kampanye namun belum mengambil cuti.
Selain itu, ada juga warganet yang menyarankan agar Jokowi mundur dari jabatannya sebagai presiden.
“@s.kakung lebih bijak lagi mundur ya pa kyai presiden nya biar full sayang anak dukungan nya,” tulis @rbk_rhien.
Tidak sedikit juga yang ikut mengkritik pernyataan Jokowi tersebut. Misalnya dikatakan akun @ronideonisius.
“Kemaren bilang netral, sekarang bilang boleh memihak, besok nyuruh nyoblos prabowo gibran. Mantap emang pak jkwi, netralitasmu rusak gara2 nurutin ambisi pak prabowo jd presidenn,” tulisnya.
Bikin Geleng-geleng
Sebelumnya, Gus Mus mengaku tak habis pikir menyaksikan perilaku para tokoh –termasuk tokoh agama– dalam tahun politik ini.
“Ada kiai sudah hampir jadi wali, tiba-tiba pindah profesi jadi pemimpin tim sukses,” kata Gus Mus dalam bahasa Jawa yang disambut tawa para jemaah pengajian.
Pernyataan Gus Mus itu terekam dalam video yang kini beredar luas.
“Ya begitulah,” kata Gus Mus kemudian. Lagi-lagi pernyataan Gus Mus disambut gelak tawa jemaah yang hadir.
Sementara itu, Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan UPH Emrus Sihombing menyarankan kepada Jokowi agar mengambil cuti jika ingin ikut berkampanye dalam pemilu 2024. Jokowi sebagai presiden yang diberi amanah oleh konstitusi harus mengayomi semua kandidat, kecuali Jokowi mengambil cuti sebagai presiden.
“Nah, jadi oleh karena itu supaya memang garisnya jelas saya menyarankan kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk cuti. Mungkin kalau mundur sekalian itu terserah beliau ya. Saya tidak mendorong mundur gitu ya, tapi cuti sajalah semasa dia kampanye. Kekuasaan dan kewenangan itu diberikan kepada wakil presiden,“ katanya.
Untuk diketahui, sebelumnya, Jokowi mengatakan presiden boleh berkampanye dan juga boleh memihak. Hal itu disampaikan Jokowi usai menyaksikan penyerahan pesawat C-130J A-1344 Super Hercules, Helikopter AS-550 Fennec, dan Helikopter AS-565 Panther dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) ke TNI AU di Pangkalan TNI AU Halim, Rabu (24/1/2024).
Prabowo sebagai Menhan tampak berada di samping agak belakang Jokowi saat momentum itu terjadi. Pernyataan Jokowi tersebut mengundang atensi publik dan kritik dari para akademisi. (CC-01)