PANDUGA.ID, SEMARANG – Kondisi jalan berlubang di Kota Semarang semakin memprihatinkan akibat cuaca ekstrem dan bencana banjir. Menyikapi hal ini, Relawan Gabungan Semarang berinisiatif memberikan tanda peringatan di ratusan jalan berlubang dengan cat semprot (pilox) agar pengguna jalan lebih berhati-hati.
Menurut Perwakilan Relawan Gabungan, Yadi, aksi ini dilakukan karena hampir setiap hari relawan menolong satu hingga dua pemotor yang kecelakaan akibat jalan berlubang.
“Kami setiap hari menolong korban kecelakaan karena jalan berlubang hingga akhirnya berinisiatif memberikan tanda secara swadaya,” ujarnya, Selasa (11/2/2025).
Sayangnya, keterbatasan dana membuat relawan hanya bisa menandai jalan, bukan memperbaikinya. Hingga saat ini, mereka telah menandai jalan berlubang di sepanjang 5 kilometer di beberapa titik rawan kecelakaan, termasuk:
– Jalan Prof. Hamka, Ngaliyan
– Perbatasan BSB Mijen
– Jalan Majapahit, Pedurungan
– Jalan Brigjen Sudiarto, Pedurungan
– Jalan Jenderal Sudirman, Semarang Barat
– Jalan Kaligawe, Genuk
– Jalur Gunungpati
“Kami berharap pemerintah segera menangani jalan berlubang ini sebelum semakin banyak korban jiwa,” tambah Yadi.
Satu Pemotor Tewas di Jalan Yos Sudarso
Kekhawatiran relawan akhirnya terjadi. Seorang perempuan berinisial NH (29) tewas setelah motor yang dikendarai suaminya terperosok ke dalam lubang di Jalan Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang Barat, Selasa (11/2/2025).
Kasat Lantas Polrestabes Semarang, AKBP Yunaldi, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah benar jalan berlubang menjadi penyebab kecelakaan.
“Kami masih melakukan penyelidikan. Namun, kami sudah menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Nasional untuk segera menambal jalan di lokasi kejadian,” ujarnya.
AKBP Yunaldi juga mengingatkan bahwa Jalan Kaligawe, Genuk, menjadi salah satu titik paling rawan kecelakaan akibat jalan berlubang.
Penyebab Kerusakan Jalan: Banjir & Truk ODOL
Polisi menduga bahwa kerusakan jalan di Semarang diperparah oleh dua faktor utama:
1️. Bencana banjir yang beberapa waktu lalu melanda kota, merusak lapisan aspal.
2️. Truk Over Dimension Over Loading (ODOL) yang membawa muatan melebihi kapasitas, mempercepat kerusakan jalan.
Saat ini, polisi sedang menggelar operasi “Keselamatan Candi 2025” untuk menindak truk ODOL yang melintas di Semarang.
Sementara itu, Balai Wilayah Semarang telah mulai melakukan perbaikan di beberapa titik, termasuk di depan Transmart Majapahit.
“Kami terus menerima banyak keluhan dari masyarakat. Perbaikan sedang kami lakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan lebih banyak korban,” ujar Agung Pradana, Pengawas Jalan dan Jembatan Balai Wilayah Semarang.(CC-01)