PANDUGA.ID, JAKARTA – Seorang penumpang Garuda Indonesia kedapatan mengisap vape saat berada di dalam pesawat rute Jakarta-Medan (Kualanamu) GA 1904 pada 27 Maret 2025. Maskapai memastikan telah menindak tegas penumpang tersebut sesuai prosedur keamanan penerbangan.
Teguran dan Investigasi di Bandara Kualanamu
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, menjelaskan bahwa awak pesawat telah menegur penumpang tersebut sebanyak dua kali sesuai dengan prosedur penanganan disruptive passenger yang berlaku.
“Sebelumnya, awak pesawat telah melakukan prosedur yang berlaku terkait penanganan awal penumpang yang kedapatan menggunakan rokok elektrik. Prosedur tersebut berupa teguran (verbal warning) sebanyak dua kali,” ujar Wamildan dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).
Setibanya di Bandara Internasional Kualanamu, awak pesawat segera berkoordinasi dengan Pilot in Command (PIC) untuk melaporkan insiden tersebut kepada petugas keamanan Avsec. Penumpang bersangkutan langsung dijemput untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.
“Penumpang bersangkutan setibanya di Bandara Kualanamu langsung dijemput oleh Tim Avsec untuk pelaksanaan prosedur investigasi lebih lanjut,” tambahnya.
Aturan Membawa Vape di Pesawat
Menurut Surat Edaran (SE) 12 DJPU 2024, penumpang diperbolehkan membawa rokok elektrik di pesawat, dengan ketentuan:
-
Maksimal 1 unit rokok elektrik
-
Harus disimpan di saku baju/celana atau bagasi kabin
-
Baterai rokok elektrik harus dilepas atau dalam kondisi mati
-
Kapasitas baterai maksimal 100 Wh
-
Cairan isi ulang maksimal 100 ml, dikemas dalam kantung plastik
Namun, meskipun diperbolehkan dibawa, penggunaan rokok elektrik di dalam pesawat tetap dilarang.
Garuda Indonesia: Pelanggaran Serius
Garuda Indonesia menyesalkan kejadian ini dan menegaskan bahwa merokok atau mengisap vape di dalam pesawat adalah pelanggaran serius terhadap aturan penerbangan nasional maupun internasional.
“Garuda Indonesia memiliki komitmen penuh dalam menjunjung tinggi aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan sesuai regulasi yang berlaku,” tegas Wamildan.
“Merokok, termasuk penggunaan rokok elektrik atau vape, di dalam kabin pesawat merupakan pelanggaran serius terhadap aturan penerbangan. Oleh karena itu, Garuda Indonesia tidak menoleransi tindakan tersebut dan akan mengambil langkah tegas sesuai prosedur yang berlaku,” pungkasnya.(CC-01)