PANDUGA.ID, JAKARTA – Thaksin Shinawatra, Perdana Menteri Thailand periode 2001-2006, resmi terpilih sebagai anggota Dewan Penasihat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Namun, pengangkatannya menimbulkan kontroversi karena rekam jejak hukumnya yang bermasalah, termasuk kasus korupsi dan penghindaran pajak.
Reaksi Negatif Investor
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), menyatakan bahwa investor bereaksi negatif terhadap masuknya Thaksin ke dalam struktur Danantara.
“Investor bereaksi negatif melihat susunan pengurus Danantara, terutama masuknya Thaksin sebagai Dewan Penasihat. Padahal, Thaksin punya deretan kasus seperti korupsi dan penghindaran pajak, contohnya tahun 2006 saat keluarganya melepas saham Shin Corp ke Temasek tanpa membayar capital gain tax,” ujar Bhima kepada Kompas.tv, Senin (24/3/2025).
Ia menambahkan bahwa pemerintah seharusnya lebih selektif dalam memilih penasihat, terutama yang memiliki rekam jejak kontroversial.
“Distrust (ketidakpercayaan) terhadap Danantara makin besar. Pemerintah overconfidence. Seharusnya pemerintah mau mendengar masukan dan menggunakan Danantara untuk memasukkan talenta terbaik, bukannya malah memasukkan politisi,” tegasnya.
Kasus Hukum Thaksin Shinawatra
Thaksin memiliki catatan panjang dalam kasus hukum, antara lain:
- Penghindaran Pajak & Korupsi (2006)
- Keluarganya dituduh menghindari pajak saat menjual saham Shin Corp ke Temasek Holdings (Singapura) senilai $1,9 miliar tanpa membayar capital gain tax.
- Pada 2017, junta militer Thailand memberlakukan pajak retrospektif atas transaksi ini.
- Penyalahgunaan Kekuasaan (2008)
- Mahkamah Agung Thailand menjatuhkan hukuman 8 tahun penjara kepada Thaksin atas penyalahgunaan kekuasaan saat menjabat (2001-2006).
- Buronan Internasional (2008-2023)
- Thaksin melarikan diri ke Dubai dan menjadi buronan selama 15 tahun sebelum akhirnya kembali ke Thailand pada 22 Agustus 2023.
- Ia langsung dipenjara, tetapi hanya semalam sebelum dipindahkan ke rumah sakit dengan alasan kesehatan.
- Raja Thailand kemudian memotong hukumannya menjadi 1 tahun, dan pada Februari 2024, Thaksin dibebaskan secara bersyarat.
Profil Bisnis Thaksin
Meski kontroversial, Thaksin adalah seorang pengusaha sukses. Berdasarkan Forbes 2024:
- Kekayaan bersih: $2,1 miliar (orang terkaya ke-11 di Thailand, peringkat 1.545 dunia).
- Bisnis utama: Properti (SC Asset), investasi, dan teknologi kesehatan.
- Startup yang didanai: DNANudge & Owlstone Medical (berbasis di Inggris).
Bhima menegaskan bahwa langkah ini berisiko mengurangi kepercayaan terhadap Danantara, yang seharusnya menjadi lembaga profesional pengelola aset strategis negara.(CC-01)