PANDUGA.ID, MAGETAN – Warga dan wisatawan di kawasan Telaga Sarangan, Magetan, dikejutkan oleh fenomena alam yang jarang terjadi pada Rabu (19/3/2025). Air telaga tiba-tiba bergolak hebat, seperti lautan yang dihantam badai, akibat angin kencang yang menyertai pergantian musim. Meski tidak ada korban jiwa, angin kencang mengakibatkan robohnya pos pengamanan (pos pam) Lebaran yang berada di sekitar telaga.
Penjelasan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan
Eka Radityo, Kepala Bidang Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Magetan, membenarkan kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa angin kencang merupakan fenomena musiman yang sering terjadi di daerah tersebut.
“Iya, berdampak pada kunjungan wisatawan. Namun, infrastruktur wisata dan pemukiman perhotelan aman. Hanya pos pam Lebaran yang tidak kuat menahan angin kencang hingga roboh,” ungkap Eka pada Jumat (21/3/2025).
Eka menambahkan bahwa angin kencang kali ini tidak berlangsung terus-menerus seperti tahun-tahun sebelumnya. Meski kondisi cuaca mulai normal kembali, pihaknya tetap mengimbau wisatawan untuk berhati-hati dan menghindari berteduh di bawah pohon besar maupun tebing.
Pengalaman Warga Lokal
Bagi warga Sarangan, fenomena ini bukan hal baru. Hendra, salah satu warga setempat, menjelaskan bahwa angin kencang selalu datang menjelang pergantian musim.
“Kami sudah terbiasa. Setiap jelang mongso songo selalu ada angin kencang, kadang disertai hujan. Biasanya berlangsung berminggu-minggu, tapi kali ini hanya dari pagi hingga malam, besoknya sudah reda,” jelasnya.
Dampak pada Aktivitas Wisata
Akibat angin kencang tersebut, aktivitas di kawasan wisata Telaga Sarangan sempat lumpuh total. Warung dan toko suvenir memilih tutup karena air telaga yang bergejolak membuat barang dagangan basah.
Fenomena Cuaca Ekstrem di Telaga Sarangan
Kondisi cuaca ekstrem di Telaga Sarangan bukan kali pertama terjadi. Pada libur akhir tahun 2024, angin kencang juga melanda kawasan ini, menyebabkan penurunan jumlah wisatawan hingga 30% saat libur Natal dan Tahun Baru 2025.
Joko Trihono, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Magetan, menyebutkan bahwa musim angin kencang datang lebih cepat tahun ini.
“Berbeda dengan tahun lalu, kali ini angin kencang datang lebih awal. Ini bagian dari siklus alam. Dalam setahun, angin kencang bisa terjadi dua kali, yaitu mongso pitu seperti yang terjadi akhir tahun lalu dan mongso sogo seperti sekarang ini, dan biasanya berlangsung selama 40 hari,” terangnya.
Imbauan untuk Wisatawan
Meski fenomena ini tergolong wajar bagi warga lokal, wisatawan diimbau untuk tetap waspada. Cuaca di kawasan Telaga Sarangan bisa berubah sewaktu-waktu, sehingga keselamatan harus menjadi prioritas utama.(CC-01)