PANDUGA.ID, CHINA – Para peneliti di China telah mengembangkan unit pemrosesan kuantum (QPU) terbaru yang diberi nama Zuchongzhi 3.0. Chip ini diklaim 1 kuadriliun (10¹⁵) kali lebih cepat dibandingkan superkomputer paling canggih di dunia saat ini.
Menggunakan qubit superkonduktor, Zuchongzhi 3.0 menjadi terobosan besar dalam bidang komputasi kuantum, menurut tim ilmuwan dari University of Science and Technology of China (USTC) di Hefei.
Zuchongzhi 3.0 dirancang sebagai pesaing utama Google dalam perlombaan mencapai supremasi kuantum, yaitu saat komputer kuantum mampu menyelesaikan tugas tertentu lebih cepat daripada superkomputer terbaik.
Pada Desember 2024, Google meluncurkan prosesor kuantum Willow, yang juga mengklaim telah mencapai supremasi kuantum.
Namun, Zuchongzhi 3.0 berhasil menyelesaikan tugas random circuit sampling (RCS) hanya dalam beberapa ratus detik, sementara superkomputer Frontier membutuhkan waktu 5,9 miliar tahun untuk menyelesaikan tugas yang sama.
“Pekerjaan kami tidak hanya mendorong batas komputasi kuantum, tetapi juga membuka jalan bagi era baru di mana prosesor kuantum memainkan peran penting dalam menyelesaikan tantangan dunia nyata yang kompleks,” ujar para peneliti dalam studi yang diterbitkan di jurnal Physical Review Letters pada 3 Maret.
Keunggulan Zuchongzhi 3.0
Zuchongzhi 3.0 terdiri dari 105 qubit transmon, yang terbuat dari bahan logam seperti tantalum, niobium, dan aluminium. Ini merupakan peningkatan signifikan dari versi sebelumnya yang hanya memiliki 66 qubit. Dua aspek utama yang membuat Zuchongzhi 3.0 unggul adalah:
- Waktu Koherensi: Mengacu pada seberapa lama qubit dapat mempertahankan superposisi-nya, memungkinkan lebih banyak perhitungan kompleks dilakukan secara paralel. Semakin lama waktu koherensi, semakin baik performa komputer kuantum.
- Akurasi Operasi Kuantum: Zuchongzhi 3.0 memiliki tingkat akurasi 99,90% untuk gerbang satu qubit dan 99,62% untuk gerbang dua qubit. Meskipun Google Willow QPU masih unggul dengan akurasi 99,97% dan 99,86%, Zuchongzhi 3.0 menunjukkan bahwa China semakin mendekati performa terbaik dalam komputasi kuantum.
Teknologi di Balik Keberhasilan
Keberhasilan Zuchongzhi 3.0 didukung oleh perbaikan dalam teknik fabrikasi dan desain qubit yang lebih optimal. Para ilmuwan menggunakan proses litografi dengan bahan tantalum dan aluminium, yang disambungkan melalui proses flip-chip dengan indium bump.
Teknik ini tidak hanya meningkatkan akurasi tetapi juga mengurangi kontaminasi selama proses produksi.
Meskipun Zuchongzhi 3.0 menunjukkan kemajuan besar, beberapa pakar menilai bahwa kemajuan algoritma klasik juga dapat memperkecil kesenjangan antara komputer kuantum dan superkomputer.
Sebagai contoh, pada tahun 2019, Google pertama kali mengklaim supremasi kuantum, tetapi kemudian terbukti bahwa komputer klasik dapat mengejar ketinggalan melalui optimalisasi algoritma.
Masa Depan Komputasi Kuantum
Zuchongzhi 3.0 menjadi tonggak penting dalam dunia komputasi kuantum. Dengan peningkatan lebih lanjut dalam stabilitas qubit dan metode koreksi kesalahan, komputer kuantum diharapkan dapat menyelesaikan masalah kompleks di berbagai bidang, seperti kecerdasan buatan, kriptografi, dan simulasi molekuler.(CC-01)