PANDUGA.ID, SEMARANG – Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar tengah menjadi sorotan publik setelah sejumlah kontroversi mencuat. Ia dinilai menghambat penyelidikan kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang oleh anggota Sat Narkoba Polrestabes Semarang, Aipda Robig, serta terseret dalam dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang
Kapolrestabes Irwan menjadi perbincangan hangat lantaran pernyataannya terkait penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Gamma Rizkynata. Ia menyebut korban merupakan pelaku tawuran yang menyerang polisi, sehingga ditembak. Namun, rekaman video dari lokasi kejadian tidak menunjukkan adanya tawuran seperti yang diklaim.
Keluarga Gamma mendesak Irwan dicopot dari jabatannya karena dianggap tidak transparan dalam menangani kasus ini. Hal serupa juga disuarakan oleh massa demonstrasi yang mendatangi Kantor Polda Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menegaskan bahwa proses hukum akan dilakukan secara profesional dan transparan. “Kapolrestabes sudah menyatakan siap dievaluasi,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Keterkaitan dengan Dugaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
Nama Irwan Anwar juga disebut dalam penyelidikan dugaan pemerasan terhadap Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK. Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut Irwan diduga menjadi perantara yang menyerahkan dana dari SYL kepada Ketua KPK Firli Bahuri.
Sugeng juga menyebut bahwa Irwan memiliki hubungan kekerabatan dengan Syahrul Yasin Limpo melalui jalur perkawinan dan merupakan mantan anak buah Firli Bahuri saat bertugas di Polda NTB pada 2017. “Keterangan Kombes Irwan Anwar sangat penting untuk mengungkap kasus ini,” ujar Sugeng.
Irwan sendiri telah dua kali diperiksa oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Namun, ia enggan memberikan keterangan lebih lanjut kepada media. “Tanyakan langsung kepada penyidik,” ucapnya singkat.
Selain keluarga korban, kuasa hukum Gamma, Zainal Abidin Petir, juga meminta agar Kombes Irwan dicopot dari jabatannya. Menurut Zainal, Kapolrestabes Semarang tidak serius dalam menangani kasus penembakan Gamma yang terjadi pada 24 November 2024. (CC02)