PANDUGA.ID, SEMARANG – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mengumumkan bahwa anggaran dana desa pada tahun 2025 akan meningkat menjadi Rp 70 triliun. Dari total anggaran tersebut, 20 persen wajib dialokasikan untuk ketahanan pangan.
Pernyataan ini disampaikan Yandri usai menghadiri rapat terbatas bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, serta sejumlah menteri lainnya dan kepala daerah di Gedung Gradika Bakti Praja, Semarang, pada Selasa (31/12/2024).
Fokus pada Ketahanan Pangan
“Sebanyak 20 persen dana desa harus dialokasikan untuk ketahanan pangan. Kami akan mematangkan hal ini melalui modul. Kami juga meminta bupati dan camat se-Jawa Tengah untuk fokus pada ketahanan pangan di tahun 2025,” ujar Yandri.
Pengawasan Dana Desa Diperketat
Untuk memastikan dana desa digunakan secara tepat, Yandri menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya. Ia juga menegaskan bahwa dana desa akan diawasi secara ketat dan tidak diberikan langsung kepada individu.
“Dana desa yang 20 persen itu harus dikelola melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) atau lembaga ekonomi lainnya. Kami tidak ingin dana tersebut digunakan untuk kebutuhan yang bersifat sementara, seperti membeli ayam yang langsung disembelih,” tegas Yandri.
Tambahan Pendamping Desa
Yandri juga menyoroti kekurangan jumlah pendamping desa, khususnya di Jawa Tengah. Saat ini, terdapat sekitar 1.400 pendamping desa, sedangkan jumlah desa di provinsi tersebut mencapai lebih dari 7.000.
“Kami akan meminta tambahan pendamping desa agar program ini berjalan lebih efektif,” kata Yandri.
Komitmen Tidak Impor Komoditas Pangan di 2025
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk tidak melakukan impor sejumlah komoditas pangan di tahun 2025.
“Tahun depan, kita tidak akan impor beras, jagung, garam, dan gula konsumsi lagi,” ujar Zulkifli, merujuk pada hasil rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri di Istana Presiden.(CC-01)