PANDUGA.ID, SEMARANG – Pertandingan antara PSIS Semarang melawan Malut United di Stadion Jatidiri, Semarang, diwarnai oleh aksi kericuhan yang melibatkan kelompok suporter PSIS Semarang, Pansher Biru, dengan penanggung jawab bernama Kepareng Wareng.
Aksi ini melibatkan sekitar 500 orang dan dimulai pada pukul 15.00 WIB di depan Alfamart Tlagabodas, lokasi titik kumpul para suporter.
Kronologi Kejadian
- Pukul 15.00 WIB: Kelompok suporter berkumpul di depan Alfamart Tlagabodas dan melakukan sweping terhadap penonton yang akan memasuki stadion.
- Pukul 15.15 WIB: Massa bergerak menuju Stadion Jatidiri.
- Pukul 15.30 WIB: Kelompok tiba di pintu utara Stadion Jatidiri.
- Pukul 15.35 WIB: Suporter tanpa tiket mencoba memaksa masuk stadion dengan menyalakan petasan, tetapi dihalau oleh aparat keamanan dari TNI-Polri.
- Pukul 16.40 WIB: Beberapa anggota suporter melakukan pelemparan batu ke arah Rumah Dinas Asisten Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah, yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan TV di pos satpam.
- Pukul 17.42 WIB: Massa melakukan orasi kebencian di pintu barat stadion sambil menyalakan flare dan petasan.
- Pukul 18.00 WIB: Massa di pintu barat membubarkan diri.
- Pukul 18.29 WIB: Massa di pintu utara membubarkan diri menuju Alfamart Tlagabodas.
Kerusakan Akibat Kericuhan
Kericuhan yang berlangsung hingga pukul 17.30 WIB menyebabkan kerusakan di Rumah Dinas Asisten Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah. Kaca dan TV di pos satpam pecah akibat lemparan batu.
Penyebab Kericuhan
Kericuhan diduga dipicu oleh beberapa faktor, antara lain:
- Ketidakpuasan suporter karena tidak dapat masuk stadion tanpa tiket.
- Kekalahan PSIS Semarang melawan Malut United.
- Kekecewaan terhadap Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang, yang terkait dengan masalah klub di situs resmi FIFA.
Tindak Lanjut
Kasus pengrusakan Rumah Dinas Asisten Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Saat ini, olah tempat kejadian perkara (TKP) sedang dilakukan untuk mengusut peristiwa tersebut.