PANDUGA.ID, SEMARANG – Aipda Robig Zaenudin, anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang, resmi diberhentikan secara tidak hormat (PTDH) dalam sidang kode etik yang digelar pada Senin (9/12). Keputusan ini diambil setelah sidang sempat dua kali ditunda.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, yang turut hadir dalam sidang, mengungkapkan bahwa ada tiga keputusan utama yang dijatuhkan.
“Putusannya ada tiga: pertama, perbuatannya dinyatakan tercela; kedua, dipatsus (penempatan khusus) selama 14 hari; dan ketiga, diberhentikan tidak dengan hormat atau PTDH,” jelas Anam di Mapolda Jawa Tengah.
Robig sempat memberikan pembelaan dan mengajukan banding atas putusan tersebut. Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menegaskan bahwa Robig memiliki waktu tiga hari untuk mengajukan banding ke ketua sidang.
Keluarga korban, Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban tewas dalam insiden penembakan, menyatakan puas atas hasil sidang etik.
“Puas sekali dengan putusan pemberhentian tidak hormat kepada tersangka. Kami berharap banding yang diajukan ditolak,” ujar Andi Prabowo (44), ayah Gamma.
Kuasa hukum keluarga, Zainal Abidin, juga mendukung keputusan PTDH. Ia menegaskan bahwa tindakan Robig tidak dilakukan dalam rangka tugas dan tidak ada ancaman terhadap nyawanya saat kejadian, sehingga perbuatannya dinilai sewenang-wenang.
“Banding memang hak pelaku, tapi saya yakin itu tidak akan diterima. Jika diterima, masyarakat pasti kecewa, karena bukti perbuatannya sudah jelas,” tegas Zainal.
Robig diduga menembak tiga siswa SMKN 4 Semarang pada Minggu (24/11) sekitar pukul 00.19 WIB di depan sebuah minimarket di Jalan Candi Penataran, Semarang. Insiden ini menyebabkan Gamma tewas, sementara dua siswa lainnya mengalami luka-luka.
Awalnya, Polrestabes Semarang mengklaim bahwa penembakan terjadi saat Robig mencoba membubarkan aksi tawuran. Namun, rekaman CCTV di lokasi menunjukkan fakta yang berbeda. (CC02)