PANDUGA.ID, JAKARTA – Pemerintah telah memutuskan untuk menetapkan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 10.000 per anak, turun dari rencana awal sebesar Rp 15.000.
Keputusan ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto pekan lalu dan menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), meyakinkan publik bahwa anggaran tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
“Penetapan ini tidak dilakukan secara terburu-buru. Kami telah melakukan berbagai simulasi pelaksanaan program selama beberapa waktu terakhir,” ujar Cak Imin dalam konferensi pers, Sabtu (7/12/2024).
Menurutnya, simulasi menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang efisien, anggaran Rp 10.000 tetap dapat menyediakan makanan bergizi yang memenuhi standar kebutuhan anak.
“Kami fokus pada bahan lokal dan pengelolaan langsung oleh pihak komunitas, jadi biaya bisa ditekan tanpa mengurangi kualitas makanan,” ucapnya.
Namun, keputusan ini menimbulkan kritik dari sejumlah pihak. Pengamat kebijakan publik, Evi Nurhayati, menyatakan bahwa penurunan anggaran berpotensi memengaruhi efektivitas program.
“Dengan inflasi yang terus meningkat, angka Rp 10.000 mungkin sulit untuk menyediakan makanan berkualitas. Pemerintah perlu memastikan tidak ada penurunan standar gizi,” ujar Evi.
Meski demikian, pemerintah optimis bahwa program MBG dapat berjalan efektif untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak di Indonesia.(CC-01)