PANDUGA.ID, GROBOGAN – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Grobogan menunjukkan angka yang masih memprihatinkan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Grobogan, kelompok Lelaki Penyuka Sesama Lelaki (LSL) menjadi salah satu populasi kunci yang berkontribusi signifikan terhadap jumlah kasus tersebut.
Hingga saat ini, tercatat sekitar 400 kasus HIV yang melibatkan kelompok LSL, dengan sekitar 200 orang di antaranya telah menjalani tes HIV. Beberapa hasil tes menunjukkan mereka positif terinfeksi virus tersebut.
Sub Koordinator Penanggulangan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Grobogan, Gunawan Cahyo Utomo, mengungkapkan bahwa skrining HIV secara rutin menjadi langkah penting dalam menekan penyebaran virus. Kelompok LSL termasuk dalam populasi yang menjadi fokus utama dalam program ini.
“Kami terus bekerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas tertentu untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tes HIV, terutama di kalangan remaja, yang kini menjadi kelompok dominan dalam kasus HIV/AIDS di Grobogan,” jelas Gunawan.
Selain remaja, kasus ini juga ditemukan merata di berbagai kelompok usia, termasuk orang dewasa dan lanjut usia. Dinkes mendorong deteksi dini dan pemeriksaan berkala bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk memastikan pengobatan berjalan efektif.
“Kami berharap ODHA, terutama dari kelompok ini, rutin melakukan pemeriksaan untuk mengukur kadar virus dan efektivitas pengobatan,” tambah Gunawan.
Tasripan, Ketua Penyuluh Kementerian Agama (Kemenag) Grobogan, turut memberikan pandangannya terkait isu LGBT yang sering dikaitkan dengan peningkatan risiko penyebaran HIV. Ia menyoroti pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan agama dalam penanganan masalah ini.
“Meskipun di beberapa negara LGBT diakui sebagai bagian dari hak asasi manusia, di Indonesia, yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan, hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip yang kita anut,” ujar Tasripan.
Dinkes Grobogan berkomitmen untuk terus melakukan pendekatan inklusif dalam menangani HIV/AIDS. Program edukasi, skrining, dan dukungan kepada ODHA akan terus ditingkatkan untuk menurunkan angka kasus dan memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi mereka yang terdampak. (CC02)