PANDUGA.ID, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding, mengungkapkan adanya dugaan praktik makelar dalam pengadaan barang dan jasa di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Dugaan tersebut disampaikan Sudding dalam rapat kerja Komisi III DPR bersama Kepala Korlantas Polri, Irjen Aan Suhanan, yang berlangsung di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis (5/12/2024).
Dalam rapat tersebut, Sudding menyoroti pengadaan modernisasi alat material khusus (almatsus) dan sarana prasarana (sarpras) di Korlantas yang dinilai bermasalah. Ia mengungkapkan adanya indikasi pengadaan barang yang tidak sesuai kebutuhan.
“Banyak informasi yang masuk kepada kami terkait pengadaan barang di Korlantas, yang terkadang belum menjadi kebutuhan tetapi tetap diadakan,” ujar Sudding.
Tidak hanya itu, Sudding juga menyinggung dugaan keterlibatan makelar dalam proses pengadaan tersebut. Ia bahkan menyebut nama “Panji” sebagai sosok yang dianggap memiliki pengaruh besar dalam proses pengadaan di Korlantas.
“Di sana ada makelar-makelar yang bermain, seperti sosok bernama Panji. Banyak laporan yang menyebutkan keterlibatannya di Korlantas. Siapa sebenarnya Panji ini? Sangat terkenal, khususnya terkait pengadaan barang,” tegasnya.
Sudding juga mengindikasikan bahwa kedekatan Panji dengan pihak internal Korlantas, termasuk Irjen Aan Suhanan, menjadi salah satu faktor yang memengaruhi proses pengadaan. Ia menyebut barang-barang yang tidak sesuai spesifikasi tetap diadakan karena hubungan tersebut.
“Terkadang tidak sesuai spesifikasi, tetapi tetap diadakan karena ada kedekatan-kedekatan tertentu. Saya tidak tahu detailnya, tetapi laporan seperti ini cukup banyak,” imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Irjen Aan Suhanan membantah keterlibatan pihaknya dengan sosok Panji. Ia menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan di Korlantas telah dilakukan secara transparan dan melalui mekanisme lelang terbuka.
“Pengadaan di Korlantas dilakukan secara terbuka. Semua calon mitra memiliki kesempatan untuk mengikuti proses lelang secara transparan. Kalau ada yang disebut sebagai ‘mister P,’ saya tidak tahu siapa itu,” jelas Aan. (CC02)