PANDUGA.ID, SEMARANG – Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengungkapkan bahwa insiden penembakan yang menewaskan seorang pelajar SMKN 4 Semarang berinisial GRO (16) terjadi saat upaya membubarkan tawuran antar geng. Dalam kejadian tersebut, dua rekan GRO juga dilaporkan mengalami luka.
Menurut Irwan, insiden tersebut berlangsung pada Senin (25/11/2024) sekitar pukul 01.00 WIB di wilayah Semarang Barat. Saat itu, seorang anggota polisi bernama Bripka R, yang bertugas di Satres Narkoba, melintas di lokasi setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia melihat bentrokan antara dua kelompok geng, yakni Tanggul Pojok dan Seroja, dan berusaha melerai.
“Saat melintas, Bripka R melihat tawuran gangster. Naluri anggota, karena tawuran seperti ini merupakan atensi pimpinan, maka ia mencoba membubarkan. Namun, malah ada salah satu motor yang berboncengan tiga anggota geng mencoba menyerangnya dengan senjata tajam,” ujar Irwan, Selasa (26/11/2024).
Merasa terancam, Bripka R melepaskan tembakan dengan tujuan melumpuhkan. Namun, tembakan itu mengenai pinggul GRO, yang kemudian dinyatakan meninggal dunia.
“Karena ada ancaman langsung, anggota mencoba melumpuhkan. Sayangnya, tembakan itu mengenai salah satu anggota geng, yaitu GRO,” jelas Irwan.
Setelah insiden tersebut, Bripka R bersama beberapa anggota geng Seroja membawa korban ke RSUP dr Kariadi untuk mendapatkan perawatan. Identitas korban baru diketahui pada pagi harinya.
“Korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh anggota polisi dan beberapa anggota geng lawan. Saat itu, tidak ada yang mengenali identitas korban hingga pagi hari,” tambahnya.
Kapolrestabes juga memastikan bahwa penyelidikan terkait insiden ini masih berlangsung. Proses tersebut mencakup pemeriksaan terhadap Bripka R untuk mendalami kronologi kejadian dan memastikan tindakan yang diambil sesuai dengan prosedur. (CC02)