PANDUGA.ID, KUDUS – Sejumlah wali murid di SMPN 2 Dawe menyampaikan keluhan terkait penarikan sumbangan yang dilakukan sekolah untuk menutup kekurangan dana pembangunan ruang kelas baru. Dalam pertemuan pengambilan rapor bulan lalu, diumumkan bahwa setiap wali murid diminta memberikan sumbangan sebesar Rp 200 ribu untuk menambah biaya pembangunan.
Salah satu wali murid yang enggan disebut namanya mengungkapkan bahwa sumbangan ini cukup memberatkan, terutama karena harus memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan biaya tambahan lainnya. “Kami merasa keberatan, apalagi masih ada kebutuhan lain seperti biaya piknik. Saya juga punya anak kecil dengan banyak kebutuhan,” ujarnya.
Sumbangan tersebut disetorkan melalui masing-masing wali kelas di sekolah. Kepala SMPN 2 Dawe, Nasripin, membenarkan adanya penarikan dana tersebut. Menurutnya, pengumpulan dana dikoordinasikan oleh komite sekolah untuk membiayai pemasangan plafon dan lantai di ruang kelas baru. “Sekolah memang sudah menerima bantuan APBD 2024 sebesar Rp 160 juta, namun dana tersebut belum cukup. Komite sekolah pun berinisiatif meminta sodaqoh dari wali murid,” jelasnya.
Ruang kelas baru ini terletak di lantai dua dan direncanakan untuk ditempati oleh siswa kelas VII-H. Saat ini, 32 siswa di kelas tersebut harus menggunakan ruang laboratorium sementara waktu akibat keterbatasan ruang.
Ketua Komite SMPN 2 Dawe, Kahar, menegaskan bahwa pengumpulan dana ini bersifat sukarela, dengan nominal yang disarankan sekitar Rp 194 ribu per wali murid. “Sumbangan ini tidak mengikat dan hanya diperuntukkan bagi plafon, lantai, serta pembatas tangga ruang kelas baru,” ujar Kahar.
Menurut Kahar, keputusan pengumpulan sumbangan diambil melalui rembuk bersama beberapa perwakilan wali murid dan diumumkan dalam forum wali murid. Meski plafon dan lantai ruang kelas baru kini telah selesai dibangun, penarikan dana masih berlangsung untuk menutupi dana yang telah ditangguhkan oleh komite sekolah. “Kami harus mengeluarkan dana talangan agar ruang kelas bisa cepat selesai dan anak-anak bisa belajar dengan nyaman tanpa harus berpindah-pindah ruang,” tambah Kahar.
Penarikan dana serupa juga pernah dilakukan SMPN 2 Dawe pada tahun sebelumnya, ketika sekolah mengumpulkan sumbangan untuk membangun dak beton dengan tiga ruang kelas untuk siswa kelas IX. (CC02)