PANDUGA.ID, KUDUS – Sri Suwarni, seorang mantan guru berusia 66 tahun asal Desa Loram Wetan, Kecamatan Jati, Kudus, yang ditemukan tewas di kamarnya, telah menjalani proses otopsi di RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus. Berdasarkan hasil otopsi yang diumumkan pada Selasa (12/11), ditemukan adanya pendarahan di otak korban.
Proses evakuasi jenazah Sri Suwarni dilakukan oleh tim relawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus pada Senin malam (11/11), kemudian dilanjutkan dengan otopsi oleh tim medis di RSUD dr. Loekmono Hadi. Menurut dr. Taura Avensia, Humas RSUD dr. Loekmono Hadi, otopsi tersebut mengungkap adanya peresapan darah di bagian kepala yang menyebabkan pendarahan otak.
“Berdasarkan hasil otopsi, korban mengalami pendarahan di otak,” jelas dr. Taura. Selain itu, ditemukan pula lebam pada tangan dan kaki korban.
Setelah proses otopsi, jenazah Sri Suwarni kini telah siap untuk dimakamkan dan telah diserahkan kepada pihak keluarga. Menurut Ketua RT 6/2 Desa Loram Wetan, Abdul Rozaq, keluarga korban berencana memakamkan almarhumah di Cepu, Kabupaten Blora, yang merupakan kampung halamannya. “Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Cepu, menunggu kedatangan anaknya yang tinggal di Bekasi,” ujarnya. (CC02)