PANDUGA.ID, BLORA – Polsek Randublatung berhasil menggagalkan aksi tawuran yang melibatkan 16 pelajar setelah video viral di media sosial menunjukkan sejumlah remaja membawa senjata tajam di depan gerbang SMPN 3 Randublatung pada Sabtu (9/11) malam. Video tersebut memicu keresahan di masyarakat yang khawatir akan keselamatan lingkungan sekolah.
Kapolsek Randublatung, AKP Pujiono, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil para pelajar yang terlibat dalam video tersebut sebelum aksi tawuran sempat terjadi di lokasi. “Kejadian di depan SMPN 3 Randublatung itu bukan tawuran, tetapi muncul konflik dendam antar pelajar SMP,” jelasnya.
Menurut Pujiono, konflik bermula dari kekalahan salah satu sekolah dalam pertandingan bola voli, yang memicu tantangan antar pelajar. “Akibat kekalahan itu, sejumlah pelajar SMPN 1 Randublatung mendatangi SMPN 3 Randublatung untuk menggelar aksi tawuran,” tambahnya.
Beruntung, polisi berhasil menghentikan rencana tawuran tersebut dan mengamankan 16 pelajar. Selain itu, tim kepolisian juga menemukan satu senjata tajam jenis celurit yang diduga akan digunakan dalam aksi tersebut. “Setelah video itu ramai di media sosial, tim kami segera menuju lokasi dan mengamankan 16 pelajar serta satu celurit,” jelas Pujiono.
Meski hanya satu senjata tajam yang disita, dalam video yang beredar tampak beberapa remaja memegang senjata lainnya. Polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi semua senjata yang mungkin terlibat.
Kasus ini menjadi perhatian khusus di Polsek Randublatung, dan kepolisian berkomitmen untuk meningkatkan patroli guna menjaga keamanan di sekitar lingkungan sekolah. (CC02)