PANDUGA.ID, PEMALANG – Seorang warga negara asing (WNA) asal Mesir, Androu Ashraf Ramzi Salib, dideportasi oleh Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Pemalang pada Kamis (10/10/2024) karena terbukti melanggar aturan keimigrasian di Indonesia. Deportasi ini merupakan bagian dari operasi Jagratara Pengawasan Orang Asing yang dilakukan secara nasional dengan kendali pusat.
Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian Kantor Imigrasi Pemalang, Washono, menjelaskan bahwa Ashraf melanggar ketentuan izin tinggal di Indonesia sebagaimana diatur dalam Pasal 75 ayat 1 dan Pasal 78 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian. “Warga negara Mesir ini melanggar izin tinggal dan setelah pemeriksaan lebih lanjut, diputuskan untuk mendeportasinya sesuai dengan aturan yang berlaku,” jelas Washono.
Ashraf ditangkap di sebuah hotel di Pemalang, di mana dia mengaku sedang mengurus dokumen pernikahan dengan seorang wanita asal Pemalang yang telah dikenalnya selama empat tahun melalui Facebook. Ashraf pertama kali tiba di Indonesia pada Agustus 2024 dengan tujuan menikahi wanita tersebut. Namun, pelanggaran yang dilakukannya terungkap ketika ia diketahui overstay, atau tinggal lebih lama dari masa izin yang diberikan.
Menurut Washono, Ashraf masuk ke Indonesia pada 24 Agustus 2024 dengan visa wisata yang habis pada 23 September 2024, sehingga ia telah melampaui batas izin tinggal selama 10 hari. Selain pelanggaran izin tinggal, Ashraf juga dilaporkan telah membuat keresahan di wilayah Ampelgading, Pemalang. “Warga melaporkan bahwa Ashraf menakut-nakuti dan mengancam warga setempat dengan senjata tajam,” tambah Washono.
Setelah melalui proses hukum dan pemeriksaan, Ashraf akhirnya dideportasi ke Mesir untuk menghindari potensi masalah lebih lanjut di Indonesia. (CC02)