PANDUGA.ID, JAKARTA – Nama Yusril Ihza Mahendra mendadak trending di media sosial X setelah terungkap bahwa 66 perusahaan telah mengajukan izin penambangan pasir laut, termasuk PT Gajamina Sakti Nusantara, perusahaan milik mantan Menteri Hukum dan HAM tersebut.
Netizen ramai-ramai mengkritik Yusril karena dinilai lebih mementingkan keuntungan (cuan) daripada isu kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang pasir laut.
Dikutip Panduga.id, Senin (7/10/2024), salah satu akun yang menyindir Yusril adalah @Ekofitra23 yang menulis, “Yusril, dulu bicara soal konstitusi dan keadilan, sekarang malah ikut tambang pasir laut? Cuan lebih penting dari lingkungan ya?” Unggahan ini mendapat ribuan likes dan retweets dari warganet yang turut mengkritisi kebijakan penambangan pasir laut.
Selain Yusril, netizen juga menyoroti perusahaan-perusahaan lain yang diduga berkaitan dengan tokoh-tokoh besar, termasuk adik presiden terpilih, eks menteri, dan calon kepala daerah.
Akun @PutraBumi menyebut, “Bukan cuma Yusril, banyak nama-nama besar yang diam-diam punya andil di tambang pasir laut. Ini jelas bukan sekadar bisnis, tapi masalah besar buat lingkungan.”
Kritikan tajam datang dari aktivis lingkungan yang juga bersuara di X. Akun @SaveOurSea menulis, “Izin tambang pasir laut ini akan menghancurkan ekosistem laut kita. Di mana Yusril dan tokoh-tokoh besar lainnya saat kerusakan lingkungan terjadi? Hanya peduli keuntungan pribadi?”
Menanggapi hal ini, belum ada pernyataan resmi dari Yusril Ihza Mahendra terkait keterlibatan perusahaannya dalam aktivitas penambangan pasir laut.
Namun, warganet terus membanjiri linimasa dengan tagar #SaveOurSea, mendesak pemerintah untuk segera meninjau ulang izin-izin tersebut demi menjaga kelestarian lingkungan.(CC-01)