PANDUGA.ID, REMBANG – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Rembang mencatat sebanyak 360 kasus kecelakaan lalu lintas terjadi sepanjang Januari hingga September 2024. Berdasarkan data yang dihimpun, kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua, dengan waktu kejadian paling sering terjadi pada pagi dan malam hari di luar jalur Pantura.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Rembang, Ipda Rahmat Hersa, menjelaskan bahwa angka kecelakaan ini meningkat, terutama di area non-jalur Pantura. “Kecelakaan paling sering terjadi di luar jalur Pantura, dan waktu kejadian tertinggi tercatat pada pagi serta malam hari,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (3/10/2024).
Ipda Rahmat juga memaparkan rincian kasus kecelakaan lalu lintas beserta jumlah korban setiap bulannya:
- Januari: Terdapat 48 kejadian dengan 14 korban meninggal dunia dan 48 orang luka ringan.
- Februari: 34 kejadian dengan 4 korban meninggal dunia dan 39 luka ringan.
- Maret: 40 kejadian dengan 6 korban meninggal dunia dan 42 luka ringan.
- April: 38 kejadian dengan 7 korban meninggal dunia dan 42 luka ringan.
- Mei: 31 kejadian dengan 11 korban meninggal dunia dan 27 luka ringan.
- Juni: 47 kejadian dengan 14 korban meninggal dunia dan 50 luka ringan.
- Juli: 31 kejadian dengan 9 korban meninggal dunia dan 34 luka ringan.
- Agustus: 53 kejadian dengan 8 korban meninggal dunia dan 61 luka ringan.
- September: 38 kejadian dengan 11 korban meninggal dunia dan 40 luka ringan.
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan, Satlantas Polres Rembang aktif melakukan berbagai langkah pencegahan. “Kami melakukan pendekatan preemtif dan preventif, terutama di daerah rawan kecelakaan. Sosialisasi kepada para pengguna jalan terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara,” jelas Ipda Rahmat.
Ia juga mengimbau para pengguna jalan untuk selalu waspada saat berkendara, memperhatikan rambu lalu lintas, serta mengenali area-area rawan kecelakaan yang telah dipasangi tanda peringatan.
“Kami berharap para pengendara bisa lebih berhati-hati dan mematuhi aturan lalu lintas, demi mengurangi potensi kecelakaan di wilayah Rembang,” tambahnya. (CC02)