PANDUGA.ID, JEPARA – Polres Jepara berhasil mengungkap 19 kasus narkoba sepanjang Januari hingga September 2024. Operasi yang dilakukan oleh Satuan Reserse Narkoba Polres Jepara ini berhasil mengamankan puluhan tersangka dan sejumlah barang bukti, termasuk sabu dan ribuan pil ekstasi.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengungkapkan bahwa pengungkapan ini merupakan hasil kerja keras jajarannya dalam memberantas peredaran narkotika di wilayah Jepara. “Sebanyak 19 kasus tindak pidana narkotika berhasil kami ungkap dari berbagai wilayah di Jepara,” ujarnya dalam konferensi pers di Mapolres Jepara, Rabu (2/10/2024).
Kapolres menjelaskan, kasus-kasus tersebut tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Jepara Kota (5 kasus), Bangsri (4 kasus), Donorojo (1 kasus), Pakis Aji (1 kasus), Kedung (2 kasus), Mayong (1 kasus), Nalumsari (1 kasus), Batealit (1 kasus), Pecangaan (1 kasus), dan Kalinyamatan (2 kasus).
Dalam operasi tersebut, polisi berhasil menangkap 25 tersangka, yang terdiri dari 24 pria dan 1 wanita. “Dari kasus-kasus ini, 15 kasus sudah dilimpahkan ke jaksa penuntut umum (JPU), sementara 4 kasus lainnya masih dalam proses penyidikan,” lanjutnya.
Barang Bukti yang Diamankan
Selain tersangka, polisi juga menyita barang bukti narkotika golongan 1 jenis sabu seberat 71,13 gram dan 15.336 butir obat terlarang, termasuk pil ekstasi. “Barang bukti ini berasal dari hasil pengembangan kasus dan laporan masyarakat yang turut membantu dalam pengungkapan jaringan narkoba di wilayah ini,” jelas AKBP Wahyu.
Salah satu tersangka, PRM (46), warga Bangsri, mengakui bahwa ia mulai mengkonsumsi sabu sejak 2021. PRM, yang merupakan seorang residivis, sebelumnya pernah dipenjara selama 9 bulan atas kasus serupa. “Saya mendapat sabu dari seseorang yang menghubungi saya melalui telepon. Saya tidak mengenal orang tersebut, tapi karena kecanduan, saya tetap membelinya,” ungkap PRM.
Ia juga mengakui bahwa kecanduannya terhadap narkoba menyebabkan istrinya meninggalkannya. “Saya menggunakan narkoba di kamar tidur, dan istri saya tahu, tapi dia akhirnya meninggalkan saya karena tidak tahan dengan kebiasaan saya,” tuturnya.
Alasan Pelaku Gunakan Narkoba
Tersangka lainnya, DD, warga Kelurahan Demaan, Jepara, mengatakan bahwa alasan dirinya menggunakan narkoba adalah agar tetap terjaga saat bekerja sebagai sopir travel. “Saya menggunakan sabu supaya tidak mengantuk saat mengemudi,” katanya.
DD juga mengakui bahwa ia membeli sabu dari temannya. “Saya membelinya lewat transfer bank, kemudian kami bertemu di suatu tempat untuk transaksi,” tambahnya.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) juncto Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun hingga maksimal 20 tahun penjara. Mereka juga dikenakan Pasal 435 UU RI No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara. (CC02)