PANDUGA.ID, BLORA – Dua pria berinisial TR (39) dan S (42), warga Kecamatan Blora, berhasil diringkus oleh Satresnarkoba Polres Blora. Keduanya diduga terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran narkoba jenis sabu di wilayah Blora.
Menurut pengakuan TR, ini adalah kali pertama ia berencana mengonsumsi sekaligus mengedarkan sabu. Barang haram tersebut dibeli dari Purwodadi, Grobogan, dengan menggunakan uang pribadi. “Saya beli sabu dari Purwodadi, pakai uang saya sendiri,” kata TR saat konferensi pers di Polres Blora, Selasa (1/10/2024).
TR mengungkapkan bahwa ia membeli sabu dengan tujuan untuk tetap terjaga saat bermain judi slot online di malam hari. “Rencana mau saya konsumsi, agar tidak ngantuk saat main slot,” tambahnya. Namun, ia mengaku belum pernah meraih kemenangan dalam permainan tersebut dan menyatakan penyesalannya atas perbuatannya yang melanggar hukum. “Belum pernah menang. Menyesal, Pak,” ucapnya.
Kapolres Blora, AKBP Wawan Andi Susanto, menjelaskan bahwa kedua tersangka ditangkap pada Minggu (22/9/2024) sekitar pukul 20.40 WIB di Jalan Gunung Slamet, Kelurahan Tempelan, Blora. “Kami amankan tersangka di depan rumah kos Samudera Guest House,” ungkap AKBP Wawan.
Lebih lanjut, Kapolres menegaskan bahwa kedua pelaku belum sempat menggunakan atau mengedarkan sabu yang mereka bawa dari Grobogan. “Namun, sebelum mereka sempat memakai dan mengedarkan sabu, keduanya sudah kami tangkap,” terang Wawan.
Dari hasil penangkapan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa dua paket sabu dengan berat sekitar 0,72 gram, yang dibungkus plastik klip dan kertas rokok. Selain itu, turut diamankan satu unit handphone dan sepeda motor yang digunakan para tersangka.
Atas perbuatannya, TR dan S dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang ancamannya mencapai 20 tahun penjara.
AKBP Wawan juga mengingatkan masyarakat untuk tidak bermain-main dengan narkoba, karena dampaknya dapat merusak kesehatan serta masa depan seseorang. “Narkoba bukanlah mainan, itu bisa merusak hidup dan masa depan kita,” tutupnya. (CC02)