PANDUGA.ID, UNGARAN – Polres Semarang mengeluarkan imbauan kepada para orangtua di Kabupaten Semarang agar lebih waspada dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka, khususnya pada malam hari. Imbauan ini menyusul meningkatnya kasus tawuran remaja yang melibatkan senjata tajam dan maraknya balap liar serta aksi geng motor di sejumlah wilayah.
Wakapolres Semarang, Kompol Fandy Setyawan, menekankan pentingnya peran orangtua dalam memastikan anak-anak mereka sudah berada di rumah sebelum pukul 22.00 WIB. Ia menyarankan agar para pelajar fokus pada kegiatan belajar di rumah setelah pulang sekolah untuk menghindari keterlibatan dalam aksi berbahaya.
“Orangtua perlu memastikan anaknya sudah di rumah setelah jam sekolah, untuk menghindari terlibat tawuran, balap liar, atau bahkan membawa senjata tajam,” ujar Kompol Fandy, Rabu (25/9/2024).
Pernyataan ini disampaikan setelah polisi berhasil mengamankan sembilan remaja yang diduga akan terlibat tawuran di Jalan Raya Bandungan, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, pada Senin (23/9/2024) malam. Dari para remaja tersebut, polisi menyita dua senjata tajam, salah satunya berupa pedang bergerigi sepanjang 75 cm.
“Kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka. Meski tidak terlibat, mereka tetap bisa menjadi korban aksi kriminal orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tambah Kompol Fandy.
Meskipun situasi keamanan di Kabupaten Semarang dinilai relatif aman dan kondusif, pihak kepolisian tetap berkoordinasi dengan sekolah-sekolah guna mengantisipasi kejadian serupa yang berpotensi mengarah pada tindakan kriminal.
Sebagai langkah pencegahan, Kompol Fandy menjelaskan bahwa seluruh polsek di wilayah Kabupaten Semarang rutin melakukan patroli di titik-titik yang dianggap rawan, terutama pada malam hari. “Personel kami rutin berpatroli dengan mobil backbone, mendatangi kerumunan, dan segera mengambil tindakan jika ada indikasi negatif,” pungkasnya. (CC02)