PANDUGA.ID, SEMARANG – Polrestabes Semarang terus meningkatkan operasi pemberantasan terhadap gangster remaja yang meresahkan di Kota Semarang. Terbaru, polisi berhasil menangkap beberapa pentolan dari kelompok gangster “Kumpulan Orang Karanganyar” (Kokar) 411 yang berbasis di Muktiharjo, Kecamatan Genuk.
Selain itu, polisi juga tengah memburu anggota gangster Kansas yang terlibat dalam duel maut menggunakan celurit di Jalan Dr. Cipto, Semarang Timur.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menyatakan bahwa pihaknya berhasil menangkap tiga anggota gangster Kokar 411 yang terlibat dalam tawuran melawan gangster Timur Pusat. Ketiga tersangka yang berhasil diamankan adalah Niko Noval Eka Saputra (23), Muh Rezky Nugroho (21), dan remaja berinisial FAS (16). Seorang tersangka lainnya, Gibran, masih dalam pengejaran terkait aksi tawuran tersebut.
“Kami telah menangkap anggota gangster Kokar 411 dari Genuk yang terlibat tawuran dengan gangster Timur Pusat,” ungkap Kombes Irwan, Selasa (24/9/2024).
Peristiwa tawuran ini dipicu oleh saling tantang antar-kelompok melalui media sosial Instagram. Kelompok Timur Pusat kemudian menyerang gangster Kokar pada Selasa (16/7/2024) sekitar pukul 03.00 WIB di Jalan Muktiharjo Raya, Genuk. Namun, kelompok Kokar 411 sudah menunggu di lokasi dan bentrokan pun tak terhindarkan. Salah satu anggota Timur Pusat, Leonard Manurung (21), mengalami luka bacok serius dan harus dirawat selama 8 hari di RS Tugurejo setelah menjalani operasi pada bagian kepala, telinga kiri, dan lutut kaki kiri.
Kapolrestabes juga mengungkapkan bahwa kelompok Kokar dipimpin oleh Niko Noval Eka Saputra. Dalam keterangannya, Niko mengaku bahwa sebelum tawuran terjadi, mereka telah saling tantang dengan kelompok Timur Pusat melalui media sosial.
“Kami hanya 13 orang, sedangkan mereka ada 50 orang,” jelas Niko.
Ia menambahkan bahwa senjata tajam yang mereka gunakan diperoleh dari pembelian melalui Instagram seharga Rp350 ribu, hasil iuran anggota Kokar, yang mayoritas merupakan anak-anak pengangguran dan putus sekolah. “Kami memang sengaja membeli senjata untuk tawuran. Anggota kebanyakan dari satu kampung, dan tawuran biasanya terjadi jika ada tantangan dari kelompok lain,” tambah Niko.
Sementara itu, Polrestabes Semarang masih terus mengejar tersangka lain, yakni Alba Fajri Ardiansyah (23), warga Karanganyar, Semarang Tengah. Alba diduga terlibat dalam perkelahian yang videonya viral, memperlihatkan duel menggunakan senjata tajam di Jalan Dr. Cipto, Semarang Timur, pada Minggu (25/8/2024).
Ciri-ciri Alba diungkapkan oleh polisi: ia memiliki tinggi sekitar 160 sentimeter, kulit sawo matang, dan rambut yang diwarnai kuning. Selain itu, Alba juga memiliki tato berhuruf A di bawah mata kanan, tato bertuliskan “Kansas” di leher kanan, dan simbol jangkar di leher kiri.
“Alba adalah tersangka tindak pidana perkelahian dan kepemilikan senjata tajam di Jalan Dr. Cipto. Masyarakat yang memiliki informasi bisa segera melaporkan melalui nomor 085802786613 atau aplikasi Libas,” tulis akun resmi Polrestabes Semarang, @humas_polrestabessmg. (CC02)