PANDUGA.ID, PEKALONGAN – Bentrokan sengit antara pendukung dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pekalongan pecah saat pengundian nomor urut Pilkada 2024 di Kantor KPU Kabupaten Pekalongan, Senin (23/9/2024). Insiden ini melibatkan aksi saling serang menggunakan batu dan bambu, yang membuat suasana menjadi mencekam.
Menurut rekaman video yang diterima Panduga.id, ketegangan mulai terasa ketika pendukung pasangan Riswadi-Amin tiba di lokasi dengan menggunakan knalpot brong yang memekakkan telinga. Suara tersebut memperkeruh situasi, sementara aparat keamanan di tempat tampak tidak melakukan tindakan tegas untuk meredakan suasana.
Kericuhan terjadi hingga lima kali sebelum akhirnya bentrokan besar meletus di area depan kantor KPU. Area halaman KPU yang tidak steril menyebabkan kedua kelompok pendukung berkumpul tanpa adanya jarak yang cukup, hanya dipisahkan oleh barikade polisi yang terdiri dari dua lapis pagar betis.
Puncak bentrokan terjadi saat pasangan petahana, Fadia Arafiq-Sukirman, tiba di lokasi. Keributan yang sebelumnya hanya berupa adu mulut, berubah menjadi konfrontasi fisik dengan lemparan batu dan bambu. Bahkan, kaca mobil yang ditumpangi pasangan Fadia-Sukirman pecah akibat terkena lemparan batu dari arah massa.
Salah satu insiden yang terekam adalah upaya penyerangan langsung terhadap Fadia Arafiq, di mana sebuah bambu dilemparkan layaknya tombak ke arah dirinya. Beruntung, Fadia berhasil menangkis serangan tersebut sebelum situasi semakin memanas.
Meskipun kondisi semakin kacau, tim keamanan berhasil mengevakuasi Fadia-Sukirman beserta rombongannya dari lokasi. Namun, insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan dan kelancaran jalannya Pilkada mendatang.
Saksi mata, Ani, mengungkapkan bahwa bentrokan ini sudah bisa diprediksi sejak awal. “Sejak pendukung Fadia-Sukirman tiba, semuanya masih terkendali, tetapi ketika pendukung Riswadi-Amin datang dengan suara knalpot brong yang sangat bising, ketegangan mulai meningkat,” ujarnya.
Menurutnya, meskipun aparat TNI dan polisi berhasil melerai beberapa kali, bentrokan terus berlanjut dan semakin memanas.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso, ketika dimintai konfirmasi terkait kejadian ini belum memberikan keterangan resmi. Begitu juga dengan pihak KPU Kabupaten Pekalongan yang hingga saat ini belum merilis pernyataan mengenai insiden tersebut. (CC02)