PANDUGA.ID, JAKARTA – Gerakan untuk menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) semakin menguat di kalangan internal organisasi.
Wacana tersebut telah lama disuarakan, terutama sejak Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027, Mardani H Maming, tersandung kasus korupsi.
“Gerakan MLB ini sudah muncul sejak Mardani menjadi pasien KPK,” ungkap Sekretaris Steering Committee MLB NU, Abdussalam Shohib, yang akrab disapa Gus Salam, dalam keterangannya pada Selasa (17/9/2024).
Mardani H Maming, yang menjabat sebagai Bendahara Umum PBNU, akhirnya dicopot dari posisinya pada September 2023 setelah dirinya divonis bersalah oleh pengadilan.
Pencopotan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab PBNU terhadap integritas organisasi.
“Setelah Mardani resmi menjadi terpidana, PBNU tidak punya pilihan selain mencopotnya,” lanjut Gus Salam.
Gus Salam menambahkan bahwa wacana MLB semakin mendapatkan dukungan dari berbagai pihak di lingkungan NU, yang khawatir dengan citra organisasi setelah kasus tersebut.
“Ada kekhawatiran bahwa kasus ini dapat mencoreng nama besar NU. Oleh karena itu, banyak yang mendesak agar MLB digelar untuk memperbaiki citra organisasi dan menjaga marwah NU,” tegasnya.
Sementara itu, PBNU belum memberikan tanggapan resmi terkait desakan MLB ini.
Meski demikian, gerakan tersebut terus berkembang, dengan beberapa pihak berharap MLB dapat menjadi momentum untuk memperbaiki manajemen organisasi dan menghindari hal serupa terulang di masa depan.(CC-01)