PANDUGA.ID, SEMARANG – Sebuah video penganiayaan terhadap seorang siswa SD oleh pelajar SMP di Kota Semarang menjadi viral di media sosial. Korban berinisial BP (11), warga Kecamatan Candisari, dianiaya oleh pelaku berinisial LC (15), warga Kecamatan Tembalang. Video berdurasi 1 menit ini salah satunya dibagikan oleh akun @dhemit_is_back di platform X (Twitter), pada Minggu (8/9/2024).
Dalam rekaman tersebut, terlihat dua kelompok yang terlibat. Kelompok korban terdiri dari empat siswa SD, sedangkan kelompok pelaku adalah empat pelajar SMP. Masing-masing pelaku memiliki peran dalam aksi penganiayaan ini. Salah satu pelajar SMP bertelanjang dada terlihat memukul korban, sementara satu lainnya menjaga tiga teman korban, satu orang mondar-mandir, dan satu lagi merekam kejadian.
Kejadian bermula saat kelompok korban dipaksa berkumpul di pinggir sungai Watu 3 Sambiroto, Tembalang. BP, yang bertubuh lebih besar dibanding teman-temannya, dipaksa berdiri di tengah dan menjadi sasaran penganiayaan. Pelaku LC memulai serangan dengan menendang perut BP. Selama satu menit, korban menerima tujuh kali pukulan, termasuk satu pukulan di kepala dan enam tendangan di perut serta kepala. Meskipun BP telah menyerah dan meminta ampun, LC tetap melanjutkan aksi kekerasannya.
Diketahui, insiden ini terjadi pada Jumat (6/9/2024). Awalnya, kelompok korban sedang berenang dan mencari ikan, ketika kelompok pelaku yang dalam keadaan mabuk alkohol jenis leci datang. LC sebenarnya berencana berduel dengan S, teman dekat BP, namun karena S tidak berada di lokasi, LC memaksa BP bertarung dengan salah satu juniornya. BP berhasil menang dalam duel pertama, namun LC yang marah kemudian turun tangan dan mengalahkan BP.
Polisi segera bertindak setelah menerima laporan kasus ini. Pada Sabtu (7/9/2024), empat pelajar SMP, termasuk LC, berhasil diamankan oleh pihak berwajib. Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena, membenarkan bahwa pihaknya telah mengamankan anak-anak yang terlibat.
“Iya, mereka sudah kami amankan,” ujar Andika pada Senin (9/9/2024). Saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus tersebut, termasuk jumlah pelaku yang terlibat dan motif di balik penganiayaan ini. “Tunggu laporan lengkapnya, kami sedang melakukan pendalaman,” tambahnya. (CC02)