PANDUGA.ID, SEMARANG – Dua anggota yang ikut serta dalam simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) Polda Jawa Tengah mengalami cedera akibat terkena gas air mata saat latihan di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Kamis (5/9/2024). Hingga kini, belum ada kepastian apakah kedua korban tersebut berasal dari kepolisian atau TNI.
Salah satu peserta mengalami luka serius di kepala, diduga terkena selongsong gas air mata, sementara korban lainnya mengalami luka di lengan atas tangan kiri. Korban dengan luka di kepala langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara menggunakan ambulans untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Iya, ada dua anggota yang terluka akibat pelontar gas air mata, satu di kepala dan satu lagi di bagian lengan kiri,” kata seorang petugas dari Kedokteran Kepolisian (Dokpol) yang berada di lokasi.
Insiden tersebut terjadi saat simulasi berlangsung, di mana polisi menembakkan gas air mata ke arah massa aksi, yang dalam skenario ini juga diperankan oleh anggota aparat keamanan. Meski penggunaan gas air mata memiliki risiko, pihak kepolisian menegaskan bahwa alat ini akan tetap digunakan dalam pengendalian massa jika situasi memerlukan.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa gas air mata merupakan salah satu alat yang diandalkan dalam menangani unjuk rasa yang tidak terkendali. “Menghadapi demonstrasi tanpa gas air mata tentu kurang efektif. Namun, itu adalah opsi terakhir,” ujarnya.
Artanto juga menambahkan bahwa penggunaan gas air mata sudah diatur dalam prosedur tetap (protap) yang merujuk pada peraturan Kapolri. “Penggunaan gas air mata dalam menangani konflik sosial sudah sesuai dengan protokol yang ada di Perkap (Peraturan Kapolri),” jelasnya.
Ketika ditanya mengenai ketersediaan stok gas air mata di Polda Jawa Tengah, Artanto tidak memberikan rincian lebih lanjut. “Stok dari Mabes Polri ada, dan kami mendapat drop dari pusat. Jumlahnya? Ada,” tutupnya.
Simulasi ini merupakan bagian dari persiapan Polda Jateng dalam menghadapi potensi konflik sosial, namun insiden ini mengingatkan akan pentingnya keamanan selama pelatihan berlangsung. (CC02)