PANDUGA.ID, PATI – Sebuah kebakaran hebat melanda RT 4 RW 1 Dukuh Guyangan, Desa Sidoluhur, Kecamatan Jaken, Pati, pada Minggu malam (25/8/2024).
Insiden ini dipicu oleh ulah seorang Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang menyebabkan satu kampung nyaris terbakar habis.
Kepala Seksi Pemadam Kebakaran (Kasi Damkar) Satpol PP Kabupaten Pati, Wahyu Widiatmoko, menyatakan bahwa kebakaran tersebut menghanguskan lima rumah dan satu musala. Rumah-rumah yang terbakar adalah milik Suparman (58), Jasum (48), Nursolikin (50), Dainuri (40), dan Rasmito (40), yang semuanya bekerja sebagai petani.
“Pos Damkar Juwana menerima laporan pada pukul 19.10 WIB. Kami langsung mengerahkan tiga unit mobil pemadam kebakaran, satu unit mobil tangki BPBD, satu unit mobil tangki Relawan Kembang Joyo, satu unit mobil AWC Polairud, empat unit mobil suplai dari pihak swasta, serta satu unit dari Rajawali Furniture,” kata Wahyu pada Senin (26/8/2024).
Berkat upaya gabungan dari petugas Damkar, TNI-Polri, relawan, dan warga setempat, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 WIB. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp 800 juta.
Camat Jaken, Ahmada Mangkunegara, menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, api pertama kali muncul dari sebuah gubuk atau pondokan yang oleh warga sekitar disebut “angkruk,” yang dibangun dan dihuni oleh ODGJ tersebut.
“Informasi dari warga menyebutkan bahwa ada gubuk yang ditinggali oleh seseorang dengan gangguan mental. Orang itu memasak dan makan di sana. Gubuknya terbakar, dan api dengan cepat merambat ke rumah-rumah di sekitarnya,” jelas Ahmada.
Api dengan cepat menyebar akibat angin kencang dan tumpukan jerami kering yang banyak ditemukan di sekitar rumah-rumah tersebut. “Warga di sini banyak yang beternak sapi, dan saat musim kemarau, jerami kering menumpuk, mempercepat penyebaran api. Apalagi banyak rumah di sini yang terbuat dari kayu,” tambah Ahmada.
Salah satu warga, Yasrin, mengonfirmasi bahwa orang dengan gangguan mental tersebut memang membangun sebuah angkruk setinggi tiga hingga empat tingkat. “Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB saat waktu isya. Dia merebus pisang di angkruk itu, lalu terjadi kebakaran. Bukannya meminta bantuan, dia malah kabur, sehingga api pun dengan cepat menyebar,” jelas Yasrin.
Kini, pihak berwenang terus melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut. (CC02)