PANDUGA.ID, JAKARTA – Kematian Aulia Risma Lestari (30), seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip), yang diduga terjadi karena perundungan, menarik perhatian para wakil rakyat di Senayan.
Aulia, yang juga bertugas di RSUD Kardinah Kota Tegal, diduga mengakhiri hidupnya akibat tekanan dari seniornya selama menempuh pendidikan di Program PPDS Anestesi Undip.
Anggota Komisi IX DPR dari fraksi PDIP, Rahmad Handoyo, mendesak pihak kepolisian segera menyelidiki kematian yang dinilainya sangat memprihatinkan ini. “Ini sangat disesalkan dan memprihatinkan,” ujar Handoyo pada Rabu (14/8/2024).
Dugaan bahwa Aulia menjadi korban perundungan tercantum dalam Surat Pemberhentian Program Anestesi Undip di RSUP Dr Kariadi, dengan nomor surat TK.02.02/D/44137/2024, yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Surat tersebut juga menyebutkan bahwa Kemenkes meminta penghentian sementara program PPDS Anestesi di RSUP Dr Kariadi hingga investigasi menyeluruh dilakukan.
Handoyo mengungkapkan keprihatinannya terhadap fakta bahwa perundungan masih terjadi, meskipun pemerintah telah mengkampanyekan perang terhadap tindakan tidak manusiawi tersebut. Ia mendesak agar aparat penegak hukum bertindak tegas dan menyelidiki kasus ini secara mendalam.
“Kasus ini harus ditangani dengan tegas. Investigasi menyeluruh diperlukan, dan jika ditemukan pihak yang bertanggung jawab, harus ada tindakan tegas,” tegasnya.
Handoyo menekankan bahwa perundungan adalah tindakan yang tidak manusiawi dan tidak dapat ditoleransi. “Kita harus menghentikan ini. Jika tidak, mungkin akan ada korban berikutnya,” tambahnya.
Ia mendesak kepolisian untuk segera menyelidiki penyebab kematian Aulia dan memastikan bahwa kasus seperti ini tidak terjadi lagi di masa mendatang. “Kepolisian harus mendalami, apa penyebab sebenarnya di balik tragedi ini,” pungkas Handoyo. (CC02)