PANDUGA.ID, KENDAL – Puluhan mahasiswa dari berbagai elemen di Kendal melakukan aksi unjuk rasa di kantor pemerintahan Kendal untuk menuntut transparansi anggaran pembangunan Pasar Weleri.
Aksi ini dipicu oleh dugaan penyelewengan dana pembangunan senilai Rp 540 juta yang diduga terjadi dalam proyek tersebut.
Sebelum melakukan aksi di kantor pemerintahan, para mahasiswa ini berkumpul dan menggelar demonstrasi di kampus Universitas Muhammadiyah Kendal – Batang (UMKABA).
Setelah sekitar satu jam, sebagian mahasiswa melakukan long march menuju kantor pemerintahan Kendal, sementara sebagian lainnya tetap bertahan di kampus UMKABA.
Ketua Advokasi Pedagang Pasar Weleri, Abdul Wahid, yang turut serta dalam aksi tersebut, mengungkapkan bahwa dugaan penyelewengan dana muncul setelah audiensi dengan Dinas Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kendal beberapa waktu lalu.
Meskipun dana yang diduga diselewengkan sudah dikembalikan, Abdul Wahid menyatakan kekhawatirannya mengenai keseriusan pemerintah dalam mengoperasikan kembali Pasar Weleri, yang dijadwalkan dibuka pada 15 Agustus 2024.
“Pasar Weleri sudah selesai dibangun, tetapi sampai hari ini belum dibuka.
Saya belum melihat tanda-tanda keseriusan pemerintah dalam membangun kembali ekosistem pasar,” ujar Abdul Wahid saat aksi pada Senin (12/8/2024).
Ia juga menyoroti bahwa dugaan penyelewengan semakin kuat karena proyek tersebut dimenangkan oleh PT Chimarder 777, sebuah perusahaan yang berlokasi di Gunungpati Semarang, yang diketahui sedang diperiksa oleh KPK terkait kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Semarang.
“Ini semakin memperkuat dugaan-dugaan penyelewengan lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Naufal Abdul Afif, meminta agar KPK segera mengusut proyek pembangunan Pasar Weleri.
Ia menegaskan bahwa kajian bersama pedagang Weleri menunjukkan indikasi pelanggaran yang signifikan.
“Kami akan segera mengirim permohonan kepada KPK, BPK, Ombudsman, dan Polda Jateng untuk melakukan audit terhadap Pasar Weleri.
Kasus ini menyangkut PT Chimarder 777 yang sedang diperiksa oleh KPK,” tegas Naufal. (CC02)