PANDUGA.ID, BOYOLALI – Enam orang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Elf dengan nomor polisi AG 7710 V dan truk bermuatan bata ringan dengan nomor polisi H 8593 NG di Jalan Tol Solo-Semarang KM 497+800, Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, pada Sabtu (13/7/2024) pukul 03.30.
Menurut informasi yang dihimpun, keenam korban tewas adalah penumpang Elf yang sedang dalam perjalanan wisata ke Yogyakarta. Mereka adalah Abiba (4), Abdurohim (9 bulan), Achmad (26), Abdul (69) warga Kenjeran Surabaya, Fendi (24) warga Kabupaten Nganjuk, dan Rifatul (27) warga Kabupaten Sidoarjo.
Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menjelaskan bahwa Elf yang dikemudikan oleh Sukir (60), warga Kabupaten Mojokerto, melintas dari arah Surabaya menuju Yogyakarta. Truk yang dikemudikan oleh Alvin (25), warga Batang, berada di depan Elf. “Sesampainya di lokasi, Elf menabrak truk,” katanya.
Di dalam Elf tersebut terdapat 22 orang, termasuk penumpang dan sopir. Akibat tabrakan, bagian depan Elf mengalami kerusakan parah. Enam penumpang Elf meninggal dunia dan telah dibawa ke Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali. Empat belas penumpang lainnya mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan di RS UNS Solo dan RS Moewardi Solo, sementara dua orang selamat tanpa luka serius. Sopir Elf, Sukir, mengalami luka pada kaki kiri dan dibawa ke RS Ortopedi.
Menurut keterangan saksi, rombongan Elf berangkat dari Surabaya pada pukul 22.00 dengan tujuan wisata ke Yogyakarta. Polisi telah mengamankan kendaraan yang terlibat kecelakaan sebagai barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut. Jajaran Satlantas Polres Boyolali bersama TAA Polda Jateng dan stakeholder jalan tol telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk menentukan penyebab kecelakaan tersebut.
Ada beberapa dugaan penyebab kecelakaan yang disampaikan oleh AKBP Petrus Parningotan Silalahi. “Pertama, karena itu waktu subuh, waktu istirahat, kita menduga sopir mengantuk. Kedua, kemungkinan angkutan itu over kapasitas yang dapat mengakibatkan kurang berfungsinya rem secara optimal, dan yang ketiga, dugaan rem dalam keadaan blong,” ungkapnya. (CC02)