PANDUGA.ID, KENDAL – Kendala dalam menangani kenakalan remaja di Kendal masih menjadi sorotan utama. Banyak siswa dari tingkat SMP hingga SMA masih terjerat dalam perilaku negatif, terutama menjelang momen kelulusan dan liburan sekolah.
Rini Emmalia Susanti, seorang pembina di SMA N 1 Kendal, mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena ini. Menurutnya, perlu keterlibatan pihak ketiga selain orang tua dan guru untuk mengatasi masalah ini.
“Diperlukan kewaspadaan dini karena tawuran dan perilaku negatif lainnya sangat berisiko bagi masa depan mereka,” ujarnya saat menghadiri acara sosialisasi pencegahan kenakalan remaja di Gedung Abdi Praja Kendal pada Minggu (30/6/2024).
Rini menekankan pentingnya sinergi antar lembaga sebagai kunci untuk mencegah kenakalan remaja, serta mengapresiasi peran Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dalam hal ini.
“Salah satu contoh positif adalah kegiatan Paskibra yang diinisiasi oleh Kesbangpol,” tambahnya.
Kepala Kesbangpol Kendal, Alfebian Yulando, menyebutkan bahwa fenomena kenakalan remaja seringkali dipengaruhi oleh media sosial.
Meskipun begitu, ia terang-terangan mengaku sulit untuk meredam aksi kenakalan remaja.
“Media sosial memang sulit untuk dikendalikan. Kita butuh sinergi dengan TNI-Polri karena banyak tindakan kenakalan remaja berasal dari media sosial,” paparnya.
Sebagai langkah awal dalam pencegahan, Kesbangpol telah melaksanakan sejumlah sosialisasi di berbagai sekolah di Kendal, termasuk di SMKN 2 dan SMAN 2 Kendal.
“Tidak hanya itu, kami juga telah bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional untuk melakukan tes urine sebagai langkah preventif terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan siswa,” tambah Alfebian.
Upaya Kesbangpol tidak hanya sebatas sosialisasi, tetapi juga mencakup langkah konkret untuk menjaga masa depan generasi muda Kendal dari ancaman kenakalan remaja yang semakin mengkhawatirkan. (CC02)