PANDUGA.ID, JAKARTA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, melaporkan bahwa tidak ada serangan terorisme yang terjadi sejak tahun 2023 hingga saat ini.
Laporan ini disampaikan Rycko dalam rapat dengan Komisi III DPR yang berlangsung hari ini, memberikan sedikit kelegaan namun juga peringatan akan ancaman yang masih mengintai.
Selain laporan mengenai nihilnya serangan terorisme, Rycko juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2023, BNPT telah melakukan take down terhadap 1.992 konten media sosial yang dianggap mengandung unsur radikalisme.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pencegahan penyebaran paham radikal yang dapat memicu tindakan terorisme di masa depan.
Meski demikian, Rycko menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh lengah.
“Peningkatan sel-sel terorisme masih terjadi melalui proses radikalisasi, terutama yang menyasar generasi muda, khususnya perempuan, anak, dan remaja,” ujar Rycko, Kamis (27/6/2024).
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah preventif yang harus terus dilakukan untuk menangkal ancaman radikalisme.
Radikalisasi yang menyasar generasi muda menjadi perhatian serius BNPT karena kelompok ini dianggap rentan terhadap pengaruh ideologi ekstrem.
Rycko mengingatkan bahwa meskipun tidak ada serangan fisik yang terjadi, proses radikalisasi yang terus berlangsung dapat menumbuhkan potensi ancaman yang lebih besar di masa mendatang.
Untuk mengatasi hal ini, BNPT akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan penyedia layanan media sosial, untuk memastikan bahwa konten-konten radikal dapat segera diidentifikasi dan dihapus.
Selain itu, edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, tentang bahaya radikalisme akan terus digencarkan agar Indonesia dapat tetap aman dari ancaman terorisme.(CC-01)