PANDUGA.ID, ARAB SAUDI – Tim Pengawasan Haji DPR RI mengungkapkan, kondisi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi sungguh memprihatinkan.
Tenda yang disediakan pemerintah Arab Saudi dinilai kurang luas dan tidak sesuai dengan jumlah jemaah yang diperkirakan akan menampungnya.
Tim Pemantau Haji Delegasi DPR RI meninjau lokasi kejadian di Mina, Senin (17/6/2024) lalu.
Menurut tim haji, jemaah di tenda sangat banyak, ada yang tidur duduk bersebelahan, ada pula yang tidur dengan membungkuk.
Beberapa orang bahkan tidak mempunyai ruang lagi dan harus tidur berserakan di lorong luar tenda, berbaring di atas alas seadanya agar mereka tetap nyaman untuk tidur.
“Kami menyayangkan buruknya pelayanan jamaah di Mina. Karena kapasitas tenda yang tidak mencukupi, beberapa jamaah terpaksa mencampur jamaah pria dan wanita tanpa sekat. Tidur menyamping di luar tenda juga sangat membahayakan kesehatan jamaah haji. Kementerian Agama perlu melakukan asesmen besar-besaran untuk menyelesaikan masalah ini,” kata anggota tim haji DPR H Wisnu Wijaya Adiputra dalam keterangan resmi, Kamis (20 Juni 2024).
Kurangnya kapasitas tenda tidak hanya berdampak pada jemaah haji reguler, tetapi juga berdampak pada lebih banyak jemaah haji plus, bahkan lebih parah lagi.
Di Maktab 111 yang menjadi tempat tinggal jamaah haji plus, kapasitas 80 orang harus terisi 1.200 orang.
Timwas Haji DPR juga menemukan adanya jemaah yang diusir dari tendanya karena lokasi tenda jemaah haji Indonesia tidak sesuai dengan maktab yang ditetapkan.
“Semestinya tidak akan terjadi kalau Kemenag bisa mengantisipasi sejak awal,” ujarnya.
Dedi Karyadi, jemaah haji asal Kota Bogor, mengatakan tenda yang disediakan pemerintah Saudi hanya berukuran 10 x 12 meter dan diperuntukan untuk menampung 160 jamaah.
“Artinya kuota tiap orang di tenda hanya 0,8 meter. Kami tidak punya ruang 1 meter untuk bergerak. Itupun kami masih belum bisa menampung jemaah lain karena tenda sangat sempit pak. Di dalam, kami ramai. Beberapa orang terpaksa tidur di luar tenda. Kami juga bergantian tidur di tenda setiap dua jam sekali,” ujar jemaah haji bimbingan KBIH Yayasan Perbendaharaan Haji Bogor itu di Maktab 44 Mina.
Permasalahan kapasitas tenda pun juga diluapkan para jamaah haji asal Indonesia melalui aplikasi Kawal Haji.
Tak hanya masalah kapasitas tenda, fasilitas transportasi dan sanitasi untuk jamaah haji juga belum memadai.
Seperti yang disampaikan jamaah haji Paljariati Yusral, yang mengatakan masalah penjemputan mobil terlalu lama.
“Mobil jemputan ke Arafah belum datang, jamaah sudah menunggu sejka jam 11.30 tadi,” tulisnya, Jumat (14/6/2024) pukul 14.57 waktu setempat.
Arda Pradana, jamaah haji lainnya juga mengeluhkan soal moda transportasi yang digunakan.
“Perbaiki cara mengemudi supir. Supir sering rem mendadak. Mohon perbaikan pelayanan transportasi bus, mulai tata cara naik bus sampai 1 seat 1 penumpang,” tulisnya.
Masih banyak komplain yang dilayangkan oleh para jamaah haji terhadap pelayanan selama berada di Arab Saudi.(CC-01)