PANDUGA.ID, KUDUS – Beberapa waktu lalu, Desa Bulungkulon di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, digegerkan dengan insiden keracunan massal yang menimpa ratusan warga usai menyantap hidangan pada acara tahlilan.
Warga yang terdampak mengalami keluhan pada sistem pencernaan, pusing, dan demam.
Banyak dari mereka harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, dr. Andini Aridewi, mengungkapkan bahwa hasil uji klinis terhadap sampel makanan dan minuman dari acara tersebut menunjukkan adanya kontaminasi bakteri.
“Dari sampel makanan dan minuman ditemukan bakteri, dengan dominasi bakteri E.Coli.
Selain itu, ada juga Klebsiella dan beberapa bakteri lainnya.
Namun, E.Coli paling banyak ditemukan pada makanan tertentu,” jelas dr. Andini.
Dr. Andini menambahkan bahwa meskipun terdapat beberapa jenis bakteri pada makanan dan minuman, tidak ditemukan zat-zat berbahaya lainnya.
E.Coli, yang merupakan penyebab utama keracunan ini, dapat menginfeksi saluran pencernaan, saluran kemih, dan bagian tubuh lainnya, menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dan demam.
“Penyebab utama dari insiden ini adalah kurangnya kebersihan lingkungan dan pengelolaan makanan.
Penting bagi masyarakat untuk memperhatikan kebersihan dan standar kesehatan dalam mengolah makanan, termasuk memastikan sumber air yang digunakan bersih,” ujar dr. Andini.
Menurut data terakhir jumlah korban yang terdampak keracunan di Desa Bulungkulon mencapai 113 orang.
Beruntung, seluruh korban kini telah sembuh dan kembali ke aktivitas normal mereka. (CC02)