PANDUGA.ID, SEMARANG – Pengelola Griya Welas Asih Semarang, Rosalia Amaya, menyayangkan kasus pembuangan bayi yang terjadi di Kota Semarang.
Ia menegaskan bahwa lembaganya selalu terbuka bagi perempuan yang mengalami kehamilan tak diinginkan.
“Jangan sampai dibunuh, anak tidak bersalah, masih ada jalan keluar, salah satunya Griya Welas Asih Semarang,” katanya.
Rosalia menjelaskan bahwa Griya Welas Asih menerima perempuan yang datang dalam kondisi hamil tak diinginkan, baik dari korban kekerasan seksual, ditinggal pasangan, maupun kasus lainnya.
Banyak dari mereka merasa takut dan kalut karena tidak ada yang mau bertanggung jawab, bahkan ada yang berniat bunuh diri.
“Mereka pikir hilang malu itu dibuang, digugurkan, tanpa berpikir tentang kesehatan mereka sendiri.
Padahal, aborsi itu taruhannya nyawa,” ujar Rosalia.
Ia meminta para perempuan yang menghadapi persoalan kehamilan tak diinginkan untuk segera mencari tempat perlindungan, termasuk ke Griya Welas Asih Semarang.
Selain itu, Rosalia juga mengimbau para orang tua untuk segera mencari solusi jika anaknya menghadapi masalah tersebut.
“Tinggal datang ke Griya Welas Asih, nanti kami tolong,” tambahnya.
Kasus pembuangan bayi di Kota Semarang memang menjadi perhatian serius.
Dalam tiga minggu terakhir, polisi mengungkap dua kasus pembuangan bayi.
Pada Senin (6/5/2024), seorang bayi laki-laki ditemukan dalam ember depan sebuah rumah di Jalan Tambra Dalam, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Semarang Utara.
Bayi tersebut dalam kondisi sehat dan kini dirawat oleh Dinas Sosial, sementara sang ibu sudah dibekuk.
Kasus kedua terjadi pada Jumat (24/5/2024), di mana bayi laki-laki ditemukan tewas dengan tali pusar masih menempel di tong sampah depan kantor Permodalan Nasional Madani (PNM) di Jalan Berlian 1, RT 3 RW 5, Kelurahan Mangunharjo, Tembalang.
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya. (CC02)