PANDUGA.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengisyaratkan bahwa belum ada momentum yang tepat untuk pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hasto menjelaskan, semua partai politik saat ini sedang sibuk mempersiapkan diri untuk menghadapi pilkada serentak yang akan digelar pada November mendatang.
“Pilkada serentak membutuhkan perhatian dan persiapan yang matang dari setiap partai politik. Oleh karena itu, pertemuan antara Ibu Megawati dan Pak Prabowo belum bisa dijadwalkan dalam waktu dekat,” ujar Hasto dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, membantah bahwa rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati mengalami kemandekan.
Menurutnya, kesibukan kedua tokoh tersebut menjadi alasan utama mengapa pertemuan ini belum terealisasi.
“Tidak ada kemandekan dalam rencana pertemuan ini, hanya saja jadwal kedua tokoh yang sangat padat menjadi kendala utama,” kata Muzani.
Muzani juga menambahkan bahwa Prabowo dan Megawati memiliki hubungan yang baik dan komunikasi tetap terjaga meskipun pertemuan fisik belum terjadi.
“Kita harus memahami bahwa mereka berdua memiliki agenda yang sangat padat, terutama menjelang pilkada serentak ini,” tambahnya.
Hasto menegaskan bahwa fokus PDIP saat ini adalah memenangkan pilkada serentak di berbagai daerah.
“Kami tengah mengonsolidasikan kekuatan partai dan mempersiapkan strategi terbaik untuk menghadapi pilkada serentak. Ini adalah prioritas utama kami saat ini,” jelas Hasto.
Meski begitu, Hasto tidak menutup kemungkinan adanya pertemuan di masa mendatang.
“Pertemuan antara Ibu Megawati dan Pak Prabowo pasti akan terjadi pada waktu yang tepat. Untuk saat ini, fokus kita adalah memenangkan pilkada serentak demi kepentingan rakyat,” tutup Hasto.
Dengan pilkada serentak yang semakin dekat, perhatian utama partai politik adalah mempersiapkan calon-calon terbaik mereka untuk memenangkan pemilihan di berbagai daerah.
Pertemuan antara Megawati dan Prabowo diprediksi akan terjadi setelah pilkada selesai, ketika situasi politik lebih kondusif untuk dialog strategis antara kedua tokoh besar ini.(CC-01)