PANDUGA.ID, SEMARANG – Kemal Redindo Syahrul Putra menjadi perbincangan publik setelah namanya terlibat kasus dugaan pemerasan dan menjilat ayahnya, Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Senin (13 Mei), Dindo didakwa meminta uang kepada pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membeli aksesoris mobil .
Mantan Direktur Jenderal Direktorat (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian Sukim Supandi yang dihadirkan sebagai saksi oleh JPU KPK mengatakan, pejabat Kementerian Pertanian gotong royong membayar aksesoris mobil yang Dindo butuhkan.
Setelah terkumpul sebesar Rp 111 juta, uang tersebut diserahkan kepada bendahara Direktorat Perkebunan Kementerian Pertanian yang kemudian diserahkan kepada asisten Dindo, Aliandri.
Dindo juga disebut meminta pejabat Kementerian Pertanian mengeluarkan dana Rp 200 juta untuk biaya renovasi kamarnya.
Selain itu, Kementerian Pertanian juga bertanggung jawab mensponsori acara khitanan anak Dindo yang juga cucu SYL.
Hal tersebut diungkapkan mantan Kepala Bagian Rumah Tangga Direktorat Jenderal dan Pengadaan Kementerian Pertanian, Abdul Hafidh.
Perayaan ulang tahun anak Dindo juga ternyata disponsori Kementerian Pertanian.
Redindo tidak memberikan tanggapan apapun mengenai apa yang terungkap dalam persidangan ini.
Menurut beberapa sumber, Dindo merupakan pejabat Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel).
Dindo menjabat sebagai Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Ketapang).
Pj Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman kemudian mengangkat Dindo sebagai Plt Kepala Dinas Ketapang mulai 3 Januari 2022.
Dindo menerima jabatan tersebut karena ada lowongan.
Setelah jabatan tersebut diambil alih oleh Andi Muh Arsjad, Dindo kembali menduduki jabatannya, yakni Sekretaris Dinas Ketapang.
Sebelum bergabung dengan Pemprov Sulsel, Dindo sempat disebut-sebut menjabat sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Gowa pada tahun 2017.
Dindo dicopot oleh ayahnya, SYL, yang saat itu menjabat Gubernur, untuk menjabat Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulawesi Selatan.
Ia juga diangkat menjadi Direktur Harian (Plh) Direktorat Bapenda Sulawesi Selatan.
Dindo menjadi Pj Kepala Bapenda seiring dengan pindahnya Tautoto Tanaraggina menjadi Asisten Administrasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, ketika Nurdin Abdullah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan, Dindo menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan.
Semasa menjadi pejabat, Dindo pernah mengadu nasib dengan mengikuti lelang jabatan Pemprov Sulawesi Selatan.
Saat itu, ia melamar sebagai Kepala Dinas Ketapang dan Kepala Bagian Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Sulawesi Selatan.
Dindo memiliki seorang istri bernama Riska Mulfiati Luthfi yang tercatat sebagai anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Partai NasDem.
Pada Pemilu 2024, Riska terpilih setelah meraih suara terbanyak di daerah pemilihan Makassar B.
Riska merupakan putri Wakil Bupati Soppeng Lutfi Halide.(CC-01)